Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini yang Dilakukan Kementan Tekan Harga Jagung yang Tinggi

Kompas.com - 21/09/2021, 13:52 WIB
Elsa Catriana,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian (Kementan) membeberkan beberapa upaya yang dilakukan pemerintah untuk menekan harga jagung yang kian tinggi.

Diketahui, belakangan ini harga jagung melambung tinggi sehingga membuat para peternak banyak mengeluh.

Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan Bambang Pamudji mengatakan, upaya pertama adalah para peternak akan mendapat subsidi pengiriman jagung ke gudang pakan.

Baca juga: Pemerintah Klaim Jagung Melimpah, Kenapa Langka dan Mahal?

“Ini kami juga memberikan subsidi ongkos angkut dari satu titik surplus ke wilayah sentra ternak atau kekurangan defisit jagung,” kata Bambang saat diskusi publik tentang Pertanian Bantalan Resesi: Resiliensi Sektor selama Pandemi Covid-19 yang disiarkan secara virtual, Senin (20/9/2021).

Bahkan, kata Bambang, Presiden Jokowi telah memberikan instruksi langsung kepada Kementan untuk memberikan kemudahan akses jagung bagi peternak ayam.

“Di antaranya adalah bantuan untuk jagung yang kemarin beberapa mewakili peternak untuk bisa hadir di istana,” imbuh dia.

Untuk itu, Kementan akan melakukan optimalisasi pasar tani yang saat ini tersebar di seluruh provinsi.

Selain itu, Kementan juga melakukan kerja sama dengan mitra layanan distribusi seperti Gojek dan Grab.

Baca juga: Saat Peternak Ayam Tagih Janji Jokowi soal Swasembada Jagung

Hal ini dilakukan untuk memudahkan masyarakat mendapatkan pangan, di tengah imbauan pemerintah untuk tetap di rumah saja.

Sementara itu, Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bustanul Arifin menilai, jagung merupakan bahan baku pakan ayam yang cukup penting, sekitar 50-60 persen dari total kebutuhan.

Oleh karena itu, kata Arifin, jika ketersediaan pasokan jagung tersendat, dan juga harga yang tinggi akan membuat peternak tertekan.

“Kalau terlambat tidak ada barang peternak marah,” kata Arifin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com