Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendag Gencarkan Penggunaan Aplikasi PeduliLindungi di Pasar Tradisional

Kompas.com - 01/10/2021, 08:51 WIB
Kiki Safitri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengatakan, pemerintah akan terus mendorong penerapan aplikasi PeduliLindungi di seluruh pasar tradisional di Indonesia.

Hal ini ia sampaikan dalam virtual konferensi pers bersama wartawan, Kamis (30/9/2021).

“Jadi kita laksanakan ini, dan akan berjalan terus, tidak akan berhenti sampai semua pasar di Indonesia mempunyai fasilitas PeduliLindungi untuk memastikan Covid-19 tidak merebak dan memutus mata rantai pandemi,” kata Lutfi.

Baca juga: Begini Jurus Mendag Atasi Kelangkaan Kontainer

Ia mengatakan, dari 236 pasar yang masuk dalam radar Kemendag, pihaknya akan memantau 40 pasar dan menjadikan 14 pasar sebagai contoh penerapan aplikasi PeduliLindungi.

Dari 14 pasar tersebut yang telah siap mengimplementasikan PeduliLindungi adalah sekitar 5-6 pasar.

“Kita menggunakan beberapa tempat sebagai sampling, dari situ kita melihat kekurangan dan kelebihan dari suatu system yang akan diimplementasikan. Hari ini kita mempunyai 14 pasar sebagai contoh, tapi yang baru siap adalah 5 atau 6 pasar. Jadi ini kita mencoba untuk menambah dari jumlah-jumlah pasar yang menggunakan fasilitas PeduliLindungi,” ungkap Lutfi.

Lutfi menjelaskan, Kemendag tidak bisa menutup pasar tradisional karena merupakan kegiatan ekonomi masyarakat sehari-hari.

Baca juga: Lewat Perjanjian Dagang, Mendag Optimistis Perdagangan RI-Australia Bakal Menggeliat

Di sisi lain, penerapan PeduliLindungi terus digencarkan untuk memberikan keamanan dan kenyamanan berbelanja.

“Apa yang kita kerjakan ini sebagai upaya upgrading agar kenyamanan dan keamanan berbelanja di pasar rakyat bisa didapatkan, caranya dengan implementasi PeduliLindungi,” jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com