Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
E-COMMERCE

Kisah Arif Membawa Batik Warisan Budaya Indonesia ke Mancanegara Bersama Shopee

Kompas.com - 02/10/2021, 10:11 WIB
Hotria Mariana,
Aditya Mulyawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Lebih dari satu dekade lalu, tepatnya pada 2 Oktober 2009, Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan (UNESCO) menetapkan batik sebagai Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity (warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan nonbenda).

Sejak itu, Indonesia selalu memperingati tanggal tersebut sebagai Hari Batik Nasional.

Sebagai warisan budaya yang diakui dunia, batik sepatutnya dirawat dan dilestarikan. Pemerintah sendiri telah menjadikan industri batik sebagai sektor penopang Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di masa pandemi.

Pemerintah juga melanjutkan upaya membuka pasar baru dalam skala global yang diyakini dapat menjadi pintu bagi batik melenggang di pasar internasional.

Upaya menembus pasar global setidaknya sudah ditunjukkan pemilik usaha Batik Ruzza, Muhammad Arif Budiyanto. Melalui Program Ekspor Shopee, ia dapat menjual batik hingga mancanegara. Tercatat, batik dari rumah produksinya telah menembus Malaysia dan Singapura.

Baca juga: Sejarah Hari Batik Nasional, Diperingati Setiap 2 Oktober

“Setelah bergabung dengan Program Ekspor Shopee pada Maret 2020, pembeli semakin dimudahkan untuk membeli produk Batik Ruzza melalui aplikasi Shopee di negara mereka masing-masing,” kata Arif dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (1/10/2021).

Arif melanjutkan, program tersebut tak hanya dapat memperluas pasar Batik Ruzza, tapi juga meningkatkan ekspor. Sejak bergabung dengan Program Ekspor Shopee, ia mengakui, bisa mengirim ratusan produk batik ke dua negara tadi.

“Bisa melakukan ekspor produk merupakan hal yang sangat menyenangkan bagi saya sebagai pelaku usaha. Kehadiran Shopee memberi kami kemudahan dalam mengekspor produk.

Dengan begitu, kami dapat fokus dalam meningkatkan kualitas produk serta kapasitas produksi,” tuturnya.

Motif yang dijual di Toko Batik Ruzza di Shopee.Dok. Shopee Motif yang dijual di Toko Batik Ruzza di Shopee.

Mengenal Batik Ruzza

Debut Batik Ruzza dimulai pada 2015. Bisnis tersebut awalnya berupa usaha jasa konveksi baju batik yang dijalankan oleh orangtua Arif. Hingga akhirnya, mereka meneruskan bisnis tersebut kepada Arif agar lebih fokus menjual produk jahitan sendiri.

Mula-mula menjalani usaha, Arif berfokus pada penjualan batik anak. Keputusan itu dilatarbelakangi sulitnya mencari batik untuk anak. Namun, kondisi pasar rupanya begitu dinamis. Permintaan Batik Ruzza juga datang dari remaja dan dewasa. Alhasil, Arif pun memperluas target konsumennya.

“Tak jarang ada konsumen dewasa, terutama yang sudah berkeluarga, ingin memiliki batik bermotif kembar dengan anak,” terangnya.

Kini, Arif bersama Batik Ruzza melayani pemesanan batik untuk segala usia, mulai dari balita, anak-anak, remaja, hingga dewasa.

Baca juga: Tutorial Lengkap Cara Menjadi Seller Shopee

Bergabung dengan Shopee

Keputusan Arif bergabung dengan Shopee terjadi pada tahun yang sama saat Batik Ruzza debut pertama kali. Hal ini dilakukan demi mengembangkan bisnis batik nya secara digital.

Tak sedikit manfaat yang dirasakan Arif sejak masuk ke dalam ekosistem platform e-commerce tersebut. Bersama Program Ekspor Shopee, Batik Ruzza kini telah berhasil menjangkau pasar luar negeri. Selain itu, ia juga mengaku bangga bisa mencari rejeki sambil membawa budaya Indonesia ke panggung dunia bersama Shopee.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com