Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sistem Ekonomi Sosialis: Pengertian, Sejarah, dan Ciri-cirinya

Kompas.com - 03/10/2021, 16:02 WIB
Mutia Fauzia

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Sistem ekonomi sosialis adalah sistem ekonomi yang seluruh kebijakan perekonomian ditentukan oleh pemerintah.

Keterpusatan kebijakan ekonomi oleh pemerintah bisa dikatakan karena sistem ekonomi sosialis adalah sistem ekonomi yang didasarkan pada kepemilikan publik atau bersama atas alat-alat produksi.

Alat-alat produksi tersebut termasuk di dalamnya mesin, perangkat, pabrik, yang digunakan untuk memproduksi barang dan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Pengertian sistem ekonomi sosialis

Sistem ekonomi sosialis juga biasa dikenal dengan sebutan sistem ekonomi komando atau sistem ekonomi terpusat karena segala sesuatu diatur oleh negara dan dikomandoi oleh pusat.

Dilansir dari Investopedia, kepemilikan bersama yang menjadi asas dalam sistem ekonomi sosialis terbentuk dari pemerintahan teknokratis, oligarki, totaliter, demokratis, atau bahkan sukarela.

Baca juga: Pengertian Sistem Ekonomi, Jenis, Kelebihan dan Kekurangannya

Contoh sejarah mengenai penerapan ekonomi sosialis pada sebuah negara yakni Uni Soviet. Sementara, contoh penerapan ekonomi sosialis di era kontemporer misalnya saja di Kuba, Venezuela, atau China.

Sementara itu, dilansir dari The Balance dijelaskan, pengertian sistem ekonomi sosialis adalah sistem ekonomi di mana alat-alat produksi, seperti uang dan bentuk lain dari modal atau kapital dimiliki oleh publik lewat pemerintah.

Di bawah sistem ekonomi sosialis, semua orang bekerja untuk kesejahteraan yang didistribusikan untuk seluruh warga.

Pada dasarnya, kunci dari penerapan sistem ekonomi sosialis yakni apa yang baik bagi satu individu baik oleh semua warga negara, dan berlaku sebaliknya. Semua orang bekerja untuk kebaikan dirinya sendiri dan orang lain.

Pemerintah pun akan mengatur mengenai bagaimana kekayaan didistribusikan di antara institusi publik.

Sejarah sistem ekonomi sosialis

Sejarah sistem ekonomi sosialis bermula sebagai oposisi atau perlawanan dari sistem ekonomi liberal dan kapitalisme.

Di bawah sistem ekonomi kapitalis selama akhir abad 18 hingga abad 19, banyak negara di Eropa yang mengalami pertumbuhan industri dan mencetak pertumbuhan ekonomi yang cemerlang.

Beberapa individu dan keluarga mengalami peningkatan nilai kekayaan secara pesat, ketika di sisi lain banyak penduduk yang jatuh miskin. Hal ini menciptakan kesenjangan pendapatan dan masalah sosial lain.

Pemikir sistem ekonomi sosialis yang cukup terkenal yakni Robert Owen, Henri de Saint-Simon, Karl Marx, dan Vladimir Lenin.

Baca juga: Apa Itu Komunis: Definisi, Ciri, Sistem Ekonomi, dan Contoh Negara

Utamanya Lenin, ialah yang menguraikan ide-ide sosialis dan membuatnya terealisasi ke tingkat nasional setelah Revolusi Bolshevik 1917 di Rusia.

Menyusul kegagalan perencanaan pusat sosialis di Uni Soviet serta Maoisme di China selama abad ke-20, banyak negara dengan sistem ekonomi sosialis modern menyesuaikan regulasi dan sistem redistribusi yang kadang-kadang disebut sebagai sosialisme pasar atau sosialisme demokratik.

Ciri-ciri, kelebihan, dan kekurangan

Dengan beragam uraian di atas, sistem ekonomi sosialis memiliki ciri, kekurangan, dan kelebihan.

Berikut adalah rincian lebih jelasnya:

Ciri-ciri

  1. Perencanaan disusun oleh pemerintah pusat.
  2. Semua alat produksi dikuasai oleh negara.
  3. Produksi, distribusi, dan konsumsi diatur secara terpusat.
  4. Inisiatif dan hak milik perorangan dibatasi.

Kelebihan

  1. Pemerintah bertanggung jawab penuh dalam perekonomian.
  2. Relatif tidak ada jurang pemisah antara orang kaya dan miskin.
  3. Hasil produksi dapat dinikmati secara rata.
  4. Mudah melakukan pengendalian harga.

Kekurangan

  1. Hak milik perorangan sangat dibatasi dan rakyat kurang memiliki pilihan.
  2. Potensi dan daya kreasi tidak berkembang.
  3. Tidak terdapat kebebasan individu.

Baca juga: Arti Kapitalis dan Kapitalisme: Definisi, Sistem Ekonomi, dan Contoh

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Redesain Logo BTN Menuju Era Digitalisasi

Redesain Logo BTN Menuju Era Digitalisasi

Whats New
Marak Bus Bodong, Pengusaha Otobus Imbau Masyarakat Waspada Pilih Angkutan untuk Mudik Lebaran

Marak Bus Bodong, Pengusaha Otobus Imbau Masyarakat Waspada Pilih Angkutan untuk Mudik Lebaran

Whats New
Bukan Hanya 7, Lokasi Pembersihan Hasil Sedimentasi di Laut Berpontesi Ditambah

Bukan Hanya 7, Lokasi Pembersihan Hasil Sedimentasi di Laut Berpontesi Ditambah

Whats New
Stereotipe Penilaian Kredit Perbankan

Stereotipe Penilaian Kredit Perbankan

Whats New
Investasi Mangkrak Senilai Rp 149 Triliun Tidak Bisa Dieksekusi

Investasi Mangkrak Senilai Rp 149 Triliun Tidak Bisa Dieksekusi

Whats New
BKN: Hingga Maret 2024, 55 orang ASN Dimutasi ke Otorita IKN

BKN: Hingga Maret 2024, 55 orang ASN Dimutasi ke Otorita IKN

Whats New
Menteri KP Sebut Hasil Penambangan Pasir Laut Bukan untuk Diekspor

Menteri KP Sebut Hasil Penambangan Pasir Laut Bukan untuk Diekspor

Whats New
Soal Penundaan Pembatasan Barang Bawaan dari Luar Negeri, Bea Cukai: Harus Diatur Kembali oleh Mendag

Soal Penundaan Pembatasan Barang Bawaan dari Luar Negeri, Bea Cukai: Harus Diatur Kembali oleh Mendag

Whats New
Apindo Imbau Pengusaha Bayar THR 2024 Tepat Waktu

Apindo Imbau Pengusaha Bayar THR 2024 Tepat Waktu

Whats New
Harga Bahan Pokok Selasa 19 Maret 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Selasa 19 Maret 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
Pengusaha Telat Bayar THR, Siap-siap Kena Denda

Pengusaha Telat Bayar THR, Siap-siap Kena Denda

Whats New
Satgas UU Cipta Kerja Gelar Workshop Besama Ikatan Pengusaha Wanita di Hari Perempuan Internasional

Satgas UU Cipta Kerja Gelar Workshop Besama Ikatan Pengusaha Wanita di Hari Perempuan Internasional

Whats New
Sri Mulyani Laporkan Dugaan Fraud Rp 2,5 Triliun, LPEI Buka Suara

Sri Mulyani Laporkan Dugaan Fraud Rp 2,5 Triliun, LPEI Buka Suara

Whats New
Sepanjang Ramadhan, Stok Batu Bara untuk Pembangkit Listrik Dipastikan Aman

Sepanjang Ramadhan, Stok Batu Bara untuk Pembangkit Listrik Dipastikan Aman

Whats New
Ramai Aturan Baru soal Pembatasan Barang Bawaan Penumpang: Gampang Kok

Ramai Aturan Baru soal Pembatasan Barang Bawaan Penumpang: Gampang Kok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com