Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pandora Papers Ungkap Skandal Pajak Pemimpin Dunia, Ada Siapa Saja?

Kompas.com - 04/10/2021, 11:50 WIB
Mutia Fauzia

Penulis

Sumber BBC


JAKARTA, KOMPAS.com - Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional (ICIJ) baru saja merilis Pandora Papers yang berisi bocoran atas 11,9 juta rekam dokumen dari 14 perusahaan keuangan berbeda di dunia.

Investigasi yang dilakukan oleh ICIJ didasarkan pada kebocoran data atas catatan rahasia dari 14 perusahaan penyedia layanan offshore atau lintas batas profesional kepada individu dan perusahaan kaya yang ingin menggabungkan perusahaan cangkang, perwalian, yayasan, dan entitas lain di wilayah bebas pajak.

Entitas memungkinkan pemilik untuk menyembunyikan identitas mereka dari publik dan terkadang dari regulator. Seringkali, penyedia membantu mereka membuka rekening bank di negara-negara dengan peraturan keuangan yang ringan.

Baca juga: RUU HPP: Makin Kaya, Pajak Makin Mahal

Dikutip dari laman ICIJ Senin (4/10/2021), Pandora Papers disebut sebagai 'tsunami' yang mengungkap rahasia kekayaan dari orang-orang kaya di dunia, di lebih dari 200 negara dan wilayah di dunia.

Orang-orang yang namanya disebutkan di dalam Pandora Papers telah melakukan tindak penggelapan pajak, termasuk di dalamnya lebih dari 330 politisi, 130 miliarder dunia yang masuk di daftar Forbes, selebriti, pelaku tindak pidana pencucian uang, pedagang obat terlarang, hingga keluarga kerajaan serta pemuka agama dunia.

Dilansir dari BBC dijelaskan, nama pemimpin dunia yang namanya terseret dalam laporan tersebut yakni Raja Yordania, Abdullah II.

Di dalam laporan Pandora Papers dijelaskan, Abdullah II telah membentuk jaringan perusahaan untuk membelanjakan properti senilai 70 juta poundsterling atau sekitar Rp 1,35 triliun (kurs Rp 19.300) di Inggris dan di Amerika.

Selain itu, Perdana Menteri Ceko Andrej Babis juga dicatut dalam laporan skandal pajak Pandora Papers. Ia yang juga merupakan orang terkaya di negara itu, diketahui tak melaporkan investasi sebesar 22 juta dollar AS atau sekitar Rp 312,4 miliar di sebuah shell company (perusahaan cangkang) yang ia gunakan untuk membeli properti berupa kastil yang juga dikenal dengan Chateu Bigaud di Prancis.

Baca juga: Kebocoran Pandora Papers Ungkap Uang Perusahaan Cangkang hingga Rp 456.817 Triliun

Selain itu, ada pula nama mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair. Ia bersama dengan istrinya, Cherie Blair, menghindari pembayaran pajak sebesar 400.000 dollar AS atau sekitar Rp 5,68 miliar dengan membeli perusahaan yang memiliki properti atas sebuah bangunan dari keluarga Menteri Pariwisata dan Industri Bahrain kala itu, Zayed bin Rashid Al-Zayani.

Ada pula keluarga Presiden Kenya Uhuru Kenyatta yang dilaporkan memiliki perusahaan dengan nilai saham dan obligasi setara dengan sektiar 30 juta dollar AS atau sekitar Rp 426 miliar.

BBC menyimpulkan, laporan Pandora Papers tersebut mengungkap nama-nama orang terpenting di dunia, yang menggunakan perusahaan off shore rahasia untuk menyembunyikan kekayaan mereka.

"Orang-orang ini mampu untuk menyalurkan, menyedot, dan menyembunyikan uang mereka lewat perusahaan yang tak dikenal namanya," ujar Lakshmi Kumar dari Global Financial Integrity.

Baca juga: Jokowi Diminta Ajak Negara G20 Perang Terhadap Penggelapan Pajak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com