Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Percepat Pemulihan Ekonomi, Sampoerna Beri Pelatihan Buat UMKM Perempuan

Kompas.com - 05/10/2021, 16:08 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna) memberikan program pelatihan untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), khususnya pelaku usaha perempuan.

Program yang bernama Semangat dan Aksi Perempuan Andalan (SAPA) untuk Indonesia ini memberikan berbagai kelas pelatihan untuk pelaku UMKM, seperti e-commerce, pemasaran digital, promosi, manajemen keuangan, serta kompetisi digital.

"Khususnya di masa pandemi, pemberdayaan UMKM serta peranan perempuan di dalamnya menjadi perhatian Sampoerna dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional," kata Direktur Urusan Eksternal Sampoerna, Elvira Lianita dalam webinar Semangat dan Aksi Perempuan Andalan untuk Indonesia di Jakarta, Selasa (5/10/2021).

Baca juga: Menko Airlangga Sebut 84 Persen UMKM Sudah Bangkit dari Pandemi Covid-19

Elvira mengatakan, UMKM menjadi salah satu kunci pemulihan ekonomi nasional. Pasalnya, sektor ini berkontribusi sekitar 60 persen pada Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dan menyerap 97 persen tenaga kerja.

Besarnya peranan perempuan dalam UMKM juga terbukti melalui upaya pengembangan UMKM yang telah dijalankan selama ini oleh PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna). Dari 150.000 toko kelontong yang tergabung dalam Sampoerna Retail Community (SRC), 57 persen diantaranya adalah milik perempuan.

Sementara, pada Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) yang telah membina lebih dari 54.500 UMKM, lebih dari 50 persen digerakkan atau dimiliki oleh perempuan.

"Melalui SRC kami membina dan membangun sebuah komunitas yang terdiri dari 150.000 toko kelontong. Lebih dari 60 persen toko kelontong tersebut dimiliki dan dikelola oleh perempuan, dengan lebih dari separuh diantaranya merupakan pencari nafkah utama keluarga mereka,” kata Elvira.

Elvira menjelaskan, pelaku usaha perempuan ini juga terbukti memberdayakan komunitas sekitarnya. Para UMKM binaan ini mendedikasikan porsi tokonya untuk memajang dan menjual produk lokal.

Baca juga: Kampus UMKM Shopee Ekspor Siap Bawa UMKM Indonesia ke Pasar Global

Berdasarkan survei Kompas tahun 2019, hal ini berdampak pada peningkatan omzet UMKM. Omzet UMKM meningkat sebesar 28 persen atau mencapai sekitar Rp 5,7 triliun.

"Kami melihat bagaimana anggota SRC yang sebagian besar dimiliki oleh perempuan, ikut memberdayakan UMKM lain di komunitas sekitarnya. Ini adalah bukti nyata pentingnya pemberdayaan perempuan," pungkas Elvira.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com