Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Batu Bara Acuan Oktober Tembus 161,63 Dollar AS Per Ton

Kompas.com - 06/10/2021, 09:16 WIB
Yohana Artha Uly,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga batu bara acuan (HBA) terus meningkat, seiring dengan tingginya permintaan dari China. Kementerian ESDM menetapkan HBA pada Oktober 2021 tembus 161,63 dollar AS per ton.

Angka HBA tersebut naik 11,60 dollar AS per ton dibandingkan dengan HBA September 2021 yang sebesar 150,03 dollar AS per ton.

Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Agung Pribadi menjelaskan, melonjaknya HBA dipengaruhi permintaan yang terus meningkat di China. Kebutuhan batu bara untuk pembangkit listrik di negara itu meningkat, bahkan melampaui kapasitas pasokan batu bara domestik.

Baca juga: Prospek Cerah Ekspor Batu Bara

"Juga turut dipengaruhi meningkatnya permintaan batu bara dari Korea Selatan dan kawasan Eropa seiring dengan tingginya harga gas alam," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (6/10/2021).

Sebagai informasi, HBA adalah harga yang diperoleh dari rata-rata Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platt's 5900 pada bulan sebelumnya, dengan kualitas yang disetarakan pada kalori 6322 kcal/kg GAR, total moisture 8 persen, total sulphur 0,8 persen, dan ash 15 persen.

Sempat melandai pada Februari-April 2021, HBA mencatatkan kenaikan beruntun pada periode Mei-September 2021. Kenaikan tersebut terus konsisten hingga Oktober 2021 dengan mencatatkan rekor tertinggi baru.

Agung mengatakan, ada dua faktor turunan yang memengaruhi pergerakan HBA yaitu, supply dan demand.

Pada faktor turunan supply dipengaruhi oleh season (cuaca), teknis tambang, kebijakan negara supplier, hingga teknis di supply chain seperti kereta, tongkang, maupun loading terminal.

Baca juga: Dukung Hilirisasi Batu Bara, BI: Bantu Turunkan Defisit Transaksi Berjalan

Sementara untuk faktor turunan demand dipengaruhi oleh kebutuhan listrik yang turun berkorelasi dengan kondisi industri, kebijakan impor, dan kompetisi dengan komoditas energi lain, seperti LNG, nuklir, dan hidro.

"Nantinya, HBA bulan Oktober ini akan dipergunakan pada penentuan harga batu bara pada titik serah penjualan secara Free on Board di atas kapal pengangkut (FOB Vessel)," kata Agung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com