JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Laksono Widodo mengatakan, bisnis jasa transaksi perdagangan efek atau bisnis broker di Indonesia masih menjanjikan.
“Ya masih sangat prospektif mengingat jumlah rekening efek yg masih rendah di bandingkan dengan jumlah penduduk,” kata Laksono kepada wartawan, Kamis (7/10/2021).
Hal itu disampaikan BEI terkait hengkanya Batavia Sekuritas (BZ) dari bisnis brokernya.
Baca juga: BEI Berharap Unicorn Indonesia Listing di Dalam Negeri
Laksono menyebutkan, dalam menjalani bisnis jasa transaksi perdagangan efek perlu adanya komitmen yang kuat dan juga modal yang besar dalam pengembangan sistem, mengingat kompetitor bisnis terus bermunculan.
“Namun kompetisi di bisnis sekuritas juga semakin meningkat sehingga membutuhkan komitmen dan modal yang cukup besar untuk pengembangan sistem,” jelas Laksono.
Batavia Sekuritas (BZ) yang merupakan anak PT Batavia Prosperindo Sekuritas yang yang hengkang dari bisnis brokernya, dengan mengembalikan Surat Persetujuan Anggota Bursa (SPAB). Sehingga Batavia Sekuritas tidak bisa lagi melayani jasa transaksi perdagangan efek.
“Batavia grup akan lebih fokus ke bisnis asset management mereka sehingga, mereka merasa perlu untuk mengembalikan bisnis perdagangan saham mereka,” sebut Laksono.
Baca juga: Mengenal Arti Broker dan Fungsinya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.