Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PeduliLindungi Bakal Bisa Diakses lewat BNI Mobile Banking

Kompas.com - 08/10/2021, 15:06 WIB
Yoga Sukmana

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Di masa pandemi ini, keselamatan dan kesehatan masyarakat menjadi prioritas utama dengan menerapkan protokol 5M secara disiplin.

Namun pada saat sama, tuntutan untuk beraktivitas terus harus berjalan. Oleh karena itu, untuk mendukung perekonomian, maka kebutuhan akan transaksi keuangan secara sehat dan aman semakin diperlukan.

Untuk menjembatani kebutuhan tersebut, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mengintegrasikan dua aplikasi sekaligus untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat khususnya pengguna BNI Mobile Banking untuk akses PeduliLindungi melalui BNI Mobile Banking.

Aplikasi PeduliLindungi merupakan sarana yang menjadi tulang punggung pemerintah dalam melakukan pelacakan dan menghentikan penyebaran (Covid-19). Pemerintah kemudian mengembangkan aplikasi ini melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, aplikasi ini memudahkan penelusuran riwayat kontak dengan penderita Covid-19 dengan scan QR di area publik.

Baca juga: Persaingan E-Commerce Ketat, Shopee Unggul dalam Jumlah Kunjungan Pelanggan

Pemerintah berencana mengintegrasikan aplikasi PeduliLindungi dengan aplikasi yang umum dimiliki masyarakat.

Penyatuan ini dicanangkan Kemenkes melalui acara Peluncuran integrasi PeduliLindungi dengan platform-platform digital populer yang dipakai masyarakat Indonesia di Jakarta, pada Kamis (7/10) secara virtual. Salah satu aplikasi yang terpilih adalah aplikasi BNI Mobile Banking.

"Aplikasi PeduliLindungi dirancang untuk tiga hal dalam penanganan pandemi Covid-19. Pertama, untuk screening status vaksinasi dan PCR tes terutama untuk 6 aktivitas utama yang banyak dilakukan masyarakat Indonesia,"kata Budi, dalam keterangan resmi, Kamis (7/10/2021).

Kedua, untuk fungsi tracing (pelacakan). Nantinya, masyarakat bisa sangat cepat mengetahui siapa saja yang tertular Covid-19. Ketiga, aplikasi ini untuk mendukung implementasi protokol kesehatan (prokes).

Ia berterima kasih kepada para mitra yang telah mendukung aplikasi PeduliLindungi untuk menjangkau seluruh rakyat Indonesia seperti Bank BNI, Mandiri, Tokopedia, Jaki, Grab, Tiket.com, Dana, LinkAja, Goers, Traveloka, Shopee, Halodoc, Loket.com dan Mcash.

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, integrasi aplikasi ini sedang memasuki fase finalisasi, sehingga dalam waktu dekat, nasabah dapat mengakses fitur PeduliLindungi langsung melalui aplikasi BNI Mobile Banking.

Nantinya, nasabah BNI dapat melakukan scan kode QR untuk check in dan check out di tempat-tempat umum melalui aplikasi BNI Mobile Banking.

"Dengan integrasi ini, diharapkan semakin mempermudah masyarakat dan membantu instansi pemerintah dalam melakukan pelacakan digital guna menghentikan penyebaran Covid di Indonesia," tutupnya. (Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi)

Baca juga: Cara Mengajukan KUR BRI, BNI, dan Mandiri Terbaru

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: BNI mobile banking segera terintegrasi dengan aplikasi PeduliLindungi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com