Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malaysia Mulai Izinkan Warganya Berwisata ke Luar Negeri

Kompas.com - 11/10/2021, 07:44 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Pemerintah Malaysia mulai mengizinkan warganya bepergian ke luar negeri termasuk untuk pariwisata mulai hari ini, Senin (11/10/2021). Hal ini menyusul tervaksinasinya 90 persen orang dewasa di seluruh negeri.

Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob mengatakan, warga negara Malaysia yang sudah mendapat vaksinasi penuh boleh berwisata ke dalam dan luar negeri tanpa harus mengajukan permohonan lewat MyTravelPass.

Skema MyTravelPass sebelumnya digunakan dan diwajibkan sebelum warga melakukan perjalanan jauh. Perjalanan jauh pun hanya diizinkan untuk perjalanan mendesak dan bukan pariwisata.

Baca juga: Seaplane untuk Wisata Indonesia

"Alhamdulillah, tingkat vaksinasi untuk populasi orang dewasa di bawah Rencana Imunisasi Nasional (PICK) Covid-19 telah mencapai 90 per sen. Oleh karena itu, pemerintah telah setuju untuk mengizinkan yang telah divaksinasi lengkap untuk bepergian ke luar negeri tanpa harus mengajukan izin polisi mulai Senin, 11 Oktober," kata Ismail Sabri mengutip Channel News Asia, Senin (11/10/2021).

Melalui keputusan ini, warga Malaysia yang telah divaksinasi lengkap bebas bergerak melintasi batas negara, termasuk untuk kembali ke kampung halaman masing-masing bertemu dengan orang yang dicintai dan berwisata.

Kendati demikian, warga tetap harus mematuhi disiplin protokol kesehatan dan melakukan tes Covid-18 sebelum memulai perjalanan.

Menurutnya, hal tersebut penting dalam membantu ekonomi kembali pulih sekaligus mempersiapkan fase hidup bersama endemi.

“Jika masalah ini dianggap enteng, bukan tidak mungkin penyebaran Covid-19 akan meningkat lagi,” imbuhnya.

Ketentuan juga membuat seluruh wilayah bebas penyekatan jalan antar negara bagian. Namun, polisi tetap akan memberlakukan pemeriksaan acak saat istirahat dan bersantai di sepanjang jalan raya untuk memastikan semua pelancong sudah divaksinasi.

Baca juga: Kementerian PUPR Bangun TPA Sampah di Perbatasan Indonesia-Malaysia

Masih harus karantina

Meski perjalanan pariwisata ke luar negeri kembali diizinkan, pelancong wajib melakukan karantina terlebih dahulu setelah kembali dari bepergian.

Di sisi lain dia memperingatkan, perjalanan ke luar negeri untuk tujuan wisata hanya untuk masyarakat yang telah mendapat vaksinasi lengkap. Adapun bagi warga yang belum mendapat vaksinasi, disarankan untuk mengakses layanan vaksin yang tersedia.

"Vaksin mengurangi risiko infeksi, mencegah seseorang dari gejala yang lebih parah, mengurangi risiko kematian akibat Covid-19, serta mengurangi beban sistem kesehatan," ucap Ismail Sabri.

Sebagai informasi, pemerintah Malaysia sempat melarang warganya bepergian antar negara dan antar wilayah pada awal Januari 2021 untuk mencegah lonjakan Covid-19.

Saat ini, pemerintah telah berhasil menurunkan tingkat penerimaan pasien Covid-19 ke ICU sebesar 83 persen dan tingkat kematian sebesar 88 persen.

Kasus Covid-19 di Malaysia pun mengalami tren penurunan, dengan jumlah harian di bawah 10.000 sejak 3 Oktober 2021. Secara total, ada sekitar 2,3 juta kasus Covid-19 dan lebih dari 27.000 kematian di Malaysia sejak awal pandemi.

Baca juga: Indonesia Berencana Ekspor Listrik Bersih ke Malaysia dan Singapura

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Whats New
Simak 5 Tips Raih 'Cuan' dari Bisnis Tambahan

Simak 5 Tips Raih "Cuan" dari Bisnis Tambahan

Whats New
Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Whats New
Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Whats New
Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Whats New
Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Whats New
[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

Whats New
Cara Transfer BNI ke ShopeePay lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke ShopeePay lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Cara Beli Tiket PLN Mobile Proliga 2024 lewat HP

Cara Beli Tiket PLN Mobile Proliga 2024 lewat HP

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com