Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bali Siap Sambut Wisman Pekan Ini, Sandiaga Uno Ungkap Sederet Ketentuannya

Kompas.com - 11/10/2021, 17:39 WIB
Kiki Safitri,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengungkapkan akan segera membuka wisata Bali dalam tahapan uji coba pada Kamis mendatang, (14/10/2021).

Adapun prasayarat pertama wisatawan asing yang masuk ke Bali, menjalankan karantina selama 5 hari.

“Usulan karantina sekarang yang sudah disetujui oleh presiden, adalah 5 hari. Namun ini belum final, kami diberi waktu beberapa hari kedepan apakah 5 hari ini ini akan menjadi final karena karantina adalah hitungan ikubasi Covid-19, yakni 3,7 hingga 2,8 hari,” kata Sandiaga dalam Weekly Press Briefing, Senin (11/10/2021).

Baca juga: Lewat QR Antar-negara, Wisatawan Indonesia ke Thailand Tak Lagi Harus Tukar Baht

Sandiaga mengungkapkan, saat wisatawan mancanegara tiba, akan melakukan pengisian EHAC melalui aplikasi PeduliLindungi. Kemudian wisatawan akan melakukan PCR test on arrival, jika negative mereka akan melakukan karantina.

“Jika hasil positif tanpa gejala, perlu melakukan isolasi di akomodasi-akomodasi masing-masing. Jika positif dan bergejala, lakukan karantina di fasilitas kesehatan terdekat dan pelaku perjalanan yang positif dapat melakukan PCR Test kembali di hari ke-5,” ujar Sandiaga.

Sandiaga mengatakan, saat ini Pemerintah Provinsi Bali merencanakan penyediaan 35 hotel untuk melakukan karantina dan sejumlah fasilitas penunjang untuk melakukan tracing dan treatment di Bali.

Pemerintah juga tengah mempertimbangkan beberapa negara yang masuk dalam seleksi akhir untuk berkunjung ke Bali, seperti China, Korea Selatan, Jepang, UEA, Arab Saudi, dan Selandia Baru.

“Kami menyampaikan beberapa usulan negara-negara lain yang juga bisa disasar seiring dengan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan. lain yang juga bisa disasar seiring dengna prwis yang bekrulitas dan berkelanjutan. Negara-negara ini nanti akan dipilih untuk masuk dengan kategori low rates Covid-19,” jelas Sandiaga.

Baca juga: World Superbike di Mandalika Diharapkan Bisa Dongkrak Kunjungan Wisatawan

Persyaratan yang ditetapkan adalah dengan memberikan sample test PCR yang diambil maksimum 3 x 24 jam, VISA, bukti vaksinasi lengkap, asuransi kesehatan dengan nilai pertanggungan 100.000 dollar AS, serta menginstal aplikasi PeduliLindungi yang terintegrasi dengan beberapa aplikasi dari negara asal wisatawan.

“VISA-nya saat ini sedang digodok, dan untuk tanggal 14 Okober ini, menunggu arahan dari Kemnterian Maritim dan Investasi yang menugaskan Menteri Hukum dan Ham untuk menformulasikan kebijakan dari segi VISA yang pas dan cocok untuk uji coba ini. Diharapkan bisa selesai dalam waktu dekat ini,” jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Forum APEC SMEWG, Menteri Teten Ajak Tingkatkan Kolaborasi terkait UKM

Forum APEC SMEWG, Menteri Teten Ajak Tingkatkan Kolaborasi terkait UKM

Whats New
Ekonom Sebut Program Gas Murah Berisiko Bikin Defisit APBN

Ekonom Sebut Program Gas Murah Berisiko Bikin Defisit APBN

Whats New
Hartadinata Abadi Bakal Tebar Dividen Rp 15 Per Saham

Hartadinata Abadi Bakal Tebar Dividen Rp 15 Per Saham

Whats New
Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Whats New
IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

Whats New
Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Whats New
Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com