Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Koleksi Saham BBCA Setelah Stock Split? Simak Saran Analis

Kompas.com - 13/10/2021, 16:53 WIB
Kiki Safitri,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) hari ini resmi diperdagangkan dengan harga baru pada hari ini, Rabu (13/10/2021).

Mengawali pergerakan di level Rp 7.325 per saham, pada penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) sore ini, BBCA menguat 2,7 persen di level Rp 7.525 per saham.

Berdasarkan analisis Roger M.M Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas, di sektor perbankan, saat ini saham BBCA sudah overweight, dan sudah melampaui target Rp 6.950 per saham.

Baca juga: Hari Ini, Saham BCA Mulai Diperdagangkan dengan Harga Lebih "Murah"

“Untuk BBCA sendiri target Mirae Asset di Rp 6.950 sudah terlampaui, dan aksi stock split ini membuat investor ritel lebih tertarik mengakumulasi saham BBCA,” kata Roger saat dihubungi Kompas.com, Rabu (13/10/2021).

Roger mengatakan, aksi stock split ini menjadi sentiment positif bagi emiten di sektor perbankan. Maka dari itu, perlu adanya maintenance seiring dengan membaiknya kinerja sectoral dan pemulihan ekonomi yang tengah berlangsung.

Direktur PT Ekuator Swarna Investama Hans Kwee mengungkapkan, saham BBCA saat ini memiliki prospek yang baik kedepannya. Apalagi dengan aksi stock split, saham akan lebih bisa dijangkau investor retail.

“BBCA cukup berprospek ya, di tengah dana asing yang masuk, maka peluang BBCA untuk mengalami kenaikan harga masih terbuka,” jelas Hans.

Meskipun harganya saat ini relatif cukup tinggi, Hans merekomendasikan investor untuk buy on weakness (BOW) atau membeli saat harganya mengalami penurunan.

Baca juga: Bos BCA Beberkan Strategi Investasi di Tengah Pandemi

“Saat ini memang harganya relatif cukup tinggi, investor mungkin bisa bow waktu saham melemah,” jelas Hans.

Sebagai informasi, aksi korporasi stock split saham BBCA memiliki ratio 1 : 5 (1 saham dipecah menjadi 5 saham baru). Nilai nominal per saham BBCA sebelum stock split adalah Rp 62,5, sedangkan nilai nominal per saham BBCA setelah stock split menjadi sebesar Rp 12,5.

Keputusan BBCA untuk melakukan pemecahan harga saham tersebut didasarkan pada perkembangan pasar modal saat ini, terutama dengan tingginya minat investor ritel termasuk para investor muda untuk berinvestasi di pasar modal.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com