Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah BUKA Akan Bagi Dividen? Ini Kata Presiden Bukalapak

Kompas.com - 14/10/2021, 14:12 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembagian dividen menjadi sesuatu yang dinanti oleh pelaku pasar. Dividen seringkali menjadi pemanis bagi pemegang saham khususnya kalangan ritel.

Presiden PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) Teddy Oetomo buka suara terkait rencana pembagian dividen BUKA ke depan.

Teddy mengatakan, untuk dapat membagikan dividen, perusahaan harus berkinerja positif terlebih dulu.

Saat ini BUKA sedang berfokus untuk memperbaiki kinerja finansial. Sebab, untuk membagikan dividen, suatu unicorn harus mencetak laba bersih yang positif beberapa kali.

Baca juga: Belum Lama Melantai di BEI, Saham Bukalapak Masuk LQ45

“Jika retained earnings-nya positif, baru diperkenankan membagi dividen. Saat ini kami mencoba untuk men-deliver perfoma terbaik supaya bisa cepat membagikan dividen,” terang Teddy saat menjawab pertanyaan Kontan.co.id saat audiensi bersama media, Kamis (14/10).

Mengutip laporan keuangan, kinerja BUKA memang sudah menunjukkan perbaikan. Unicorn yang listing di BEI pada Agustus 2021 ini membukukan pendapatan bersih senilai Rp 863,62 miliar pada semester pertama 2021. Jumlah ini naik 37 persen dari pendapatan BUKA di periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 641,28 miliar.

Total processing value (TPV) Bukalapak selama kuartal kedua 2021 tumbuh sebesar 56 persen menjadi Rp 29,4 triliun. Sementara TPV pada semester pertama 2021 tumbuh 54 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya menjadi Rp 56,7 triliun

Pertumbuhan TPV Bukalapak didukung oleh kenaikan jumlah transaksi sebesar 15 persen dan kenaikan sebesar 34 persen pada average transaction value (ATV) secara year-on-year (yoy). Mitra Bukalapak merupakan penggerak utama pertumbuhan.

TPV Mitra pada kuartal kedua 2021 meningkat sebesar 237 persen menjadi Rp 14,2 triliun. Sementara di semester pertama 2021, TPV Mitra naik 227 persen menjadi Rp 23,9 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Baca juga: Bukalapak Masih Rugi pada Semester I-2021

Teddy mengatakan, jumlah mitra yang telah terdaftar BUKA saat ini mencapai lebih dari 8 juta mitra. Dalam hal ini, kebanyakan pertambahan mitra UMKM berasal dari pertumbuhan organik.

“Karena mitra kami bergabung setelah melihat tetangganya yang sudah sukses menjadi Mitra sebelumnya. Mereka sendiri yang sign up (mendaftar). Tugas kami adalah bagaimana caranya mereka yang sudah mendaftar bisa ikut bertumbuh, bukan hanya sekadar bergabung,” sambung Teddy.

Ke depan, pertumbuhan Mitra Bukalapak menjadi ladang basah bagi BUKA untuk bertumbuh. Sebab, saat ini jumlah UMKM di Indonesia ditaksir mencapai 64 juta unit.(Akhmad Suryahadi)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Ini kata Presiden Bukalapak (BUKA) terkait rencana pembagian dividen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com