Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IMF Peringatkan Bank Sentral Berbagai Negara untuk Pantau Inflasi

Kompas.com - 15/10/2021, 18:18 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Komite Pengarah Dana Moneter Internasional (IMF) pada Kamis (14/10/2021) mendesak para pembuat kebijakan global untuk memantau dinamika harga dengan cermat.

Komite Moneter dan Keuangan Internasional (IMFC), yang terdiri dari 24 menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari negara-negara anggota IMF, mengatakan dalam komunike terakhir di Washington, bahwa pemerintah berbagai negara harus secara hati-hati mengkalibrasi kebijakan domestik.

“Kami akan terus memprioritaskan pengeluaran kesehatan dan melindungi yang paling rentan, sambil mengalihkan fokus yang sesuai, dari respons krisis ke peningkatan pertumbuhan dan menjaga kesinambungan fiskal jangka panjang,” kata Komite Pengarah IMF.

Baca juga: Sama-sama Beri Utang ke Negara, Apa Beda IMF dan Bank Dunia?

Kekhawatiran inflasi dipicu oleh permintaan yang terpendam, kemacetan rantai pasokan, harga-harga energi dan komoditas yang lebih tinggi, serta peristiwa cuaca.

Isu-isu tersebut telah menjadi topik perdebatan hangat di pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia minggu ini, dan mendorong IMF memangkas peroyeksi prospek pertumbuhan global pada Selasa (12/10/2021).

“Bank-bank sentral memantau dinamika harga dengan cermat dan dapat melihat melalui tekanan inflasi yang bersifat sementara.

IMF juga memperingatkan bahwa pengetatan kebijakan moneter yang tiba-tiba di Amerika Serikat atau Eropa dapat mendorong arus keluar yang bisa menghancurkan negara-negara berkembang.

“Pertanyaan kuncinya adalah mengetahui apakah ini inflasi sementara atau bukan," kata Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com