Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama Pandemi, Pengguna Aplikasi GudangAda Capai 500.000 User

Kompas.com - 19/10/2021, 17:16 WIB
Elsa Catriana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Semenjak pandemi, tren belanja online di tengah masyarakat mengalami peningkatan. Karenanya, banyak warung kelontong yang masuk ke platform digital.

Hal ini tercermin dari meningkatnya jumlah mitra atau pengguna yang notabenenya berasal dari warung kelontong yang menggunakan aplikasi GudangAda, yang merupakan tempat jual beli online pedagang grosir dan eceran.

Hingga kini, platform tersebut telah digunakan lebih dari 500.000 user.

"Kami melihat di akhir tahun 2020 lalu jumlah usernya di angka 300.000 user, tahun ini sejak kuartal I/2021 jumlahnya meningkat 200.000 user dan totalnya lebih dari 500.000 user. Ini kami lihat memang ada peningkatan sejak pandemi dan sejak belanja online naik-naiknya," ujar Chief Commercial Officer GudangAda Budianto Hariadi, saat wawancara ekslusif bersama Kompas.com, Selasa (19/10/2021).

Baca juga: Ini Potensi dan Tantangan dalam Pemanfaatan E-commerce

Budianto mengakui peningkatan bisnisnya bukan hanya terlihat dari jumlah mitra atau user yang memakai GudangAda, tetapi juga dilihat dari Net Merchandise Value (NMV) yang sejak berdiri dari tahun 2019 lalu, membukukan transaksi sebesar 6 miliar dollar AS.

Melihat tren belanja online yang meningkat ini bahkan ke depannya juga dinilai semakin bergeliat, dia berharap NMV GudangAda juga bisa meningkat 3 kali lipat. "Berharapnya sih bisa 3 kali lipat karena melihat tren sekarang, semoga aja," ungkap Budianto.

Dia juga membeberkan semenjak GudangAda didirikan, pihaknya berhasil meraih pendanaan sebanyak 3 kali dengan total keseluruhan pendanaan sebanyak 135 juta dollar AS.

"Pendanaan pertama di awal 2020 nilainya 10 juta dollar AS, lalu kemudian Mei 2020 25 juta dollar AS, dan terakhir ini Juli 2021 kemarin 100 juta dollar AS, kalau ditotalkan bisa dapat 135 juta dollar AS," ungkap dia.

Budianto menjelaskan pendanaan tersebut digunakan untuk memperbesar tim GudangAda, serta memperkuat ekosistem perusahaan, seperti layanan logistik, sistem pembayaran (POS/SaaS), pemasaran, data, dan layanan keuangan.

GudangAda juga berencana memperkuat posisinya dengan mengembangkan teknologi artificial intelligence/AI agar dapat menawarkan layanan personalisasi terbaik bagi para pedagang UMKM.

"Fokus kami adalah selain mendigitalkan para warung kelontong juga akan terus menyiapkan kebutuhan para pengguna kami khususnya di sektor ritel," kata Budianto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com