Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan: Teknologi Terbukti Memberikan Efektivitas Pertanian

Kompas.com - 21/10/2021, 17:47 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan, penggunaan teknologi di sektor pertanian dapat mengoptimalkan kinerja pertanian, termasuk pertanian di lahan kering.

Apalagi kata Mentan, Indonesia tercatat memiliki 99,65 juta hektar lahan kering yang potensial. Oleh sebab itu kata dia, lahan tersebut harus dioptimalkan dengan intervensi inovasi dan teknologi yang tepat.

“Kita tidak bisa bertahan dengan cara-cara kemarin, harus dengan cara modern, untuk itu hari ini saya lakukan uji coba, dan teknologi terbukti mampu memberi efektivitas dan efisiensi yang luar biasa, aktivitas pertanian menjadi lebih terukur," ungkapnya saat uji coba Inovasi Teknologi Mekanisasi Pertanian Modern Untuk Lahan Kering di Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian (BBP - Mektan), dikutip Kompas.com dalam siaran resminya, Kamis (21/10/2021).

Baca juga: Dongkrak Kinerja Ekspor, Menkop UKM Lepas Pengiriman Mangga Gresik ke Singapura

Lebih lanjut ia mengungkapkan, inovasi dan penggunaan teknologi memberi peluang petani untuk mengembangkan usaha taninya dengan hasil yang maksimal.

Ia berharap agar inovasi dan teknologi di bidang pertanian dapat diadopsi dan dikembangkan secara massal hingga skala industri.

“Tidak hanya tantangan iklim yang semakin ekstrim, mekanisasi juga mampu menjawab tantangan kurangnya Sumber Daya Manusia di Pertanian, dengan mekanisasi aktivitas bertani semakin cepat dan produktivitas petani menjadi lebih terjamin, mekanisasi mampu menekan losses (kehilangan hasil panen) dari yang tadinya 13 persen bisa menjadi 3 persen atau 5 persen,” ungkap Mentan SYL.

Beberapa teknologi mekanisasi pertanian yang diuji coba pada kegiatan tersebut adalah drone tanam tipe larik, alat penanam ubi kayu dan alat tanam kentang serta teknologi lainnya yang mendukung.

Baca juga: Bos BCA soal Bank Digital: Buat Apa Banyak Akun Nasabah tapi Enggak Ada Transaksi

Sementara itu, Kepala Badan Litbang Pertanian, Fadjry Djufry mengatakan, teknologi yang diluncurkan sangat cocok terutama untuk lahan hamparan luas dengan SDM sangat terbatas.

“Drone Tanam Model Larik misalnya, dapat bekerja mandiri sesuai pola tanam menggunakan perangkat android dan dipandu GPS. Selain itu, drone menggunakan mesin yang memiliki kapasitas angkut benih padi sebesar 6-10 kilogram, beroperasi pada ketinggian 1-2 meter, kecepatan kerja 4 kilometer per jam, dan mampu menanam benih seluas 1 hektare dalam waktu 1 jam," kata Fadjry.

Lebih lanjut ia menjelaskan, Drone tanam tipe larik ini berfungsi untuk menebar benih padi dengan jarak antar baris 25 centimeter, serta mampu bekerja mandiri sesuai pola yang diinginkan.

Pola tanam dibuat menggunakan perangkat android dan dipandu dengan GPS, dan mampu melakukan resume operation, sehingga operasi yang tertunda dapat dilanjutkan kembali dan tidak terjadi overlap.

Fadjry juga mengatakan, ada alat penanam benih kentang yang mampu menanan benih seluas 1 hektar dalam waktu 5 jam.

Alat ini memiliki 2 baris jalur penanam dengan jarak tanam 60 cmn dan jarak dalam baris 30 centimeter.

“Alat ini ditarik dengan traktor roda empat dengan minimal daya 40 HP yang dilengkapi pula dengan penebar pupuk," ucap Fadjry.

Baca juga: Sejumlah Negara Krisis Energi, Pemerintah Jamin Tarif Listrik Tak Naik Sampai Akhir 2021

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Whats New
Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com