Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Awal Sesi Melaju, Rupiah Terbebani Isu Tapering

Kompas.com - 25/10/2021, 09:39 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak pada zona hijau di awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (25/10/2021). Berbeda dengan mata uang garuda yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.26 WIB, IHSG berada pada level 6.657,62 atau naik 13,8 poin (0,21 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.643,73.

Sebanyak 292 saham melaju di zona hijau dan 163 saham di zona merah. Sedangkan 161 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 2,2 triliun dengan volume 3,8 miliar saham.

Baca juga: IHSG Dibayangi Krisis Energi hingga Evergrande, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Pagi ini bursa saham asia merah dengan penurunan Shanghai Komposit 0,07 persen, Strait Times 0,04 persen, Nikkei 0,72 persen, dan Hang Seng Hong Kong 0,35 persen.

Wall Street pada penurupan Jumat akhir pekan lalu mayoritas merah dengan penurunan indeks S&P 500 sebesar 0,11 persen, dan indeks acuan saham teknologi AS Nasdaq 0,82 persen. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average (DJIA) menguat 0, 2 persen.

Sebelumnya, Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper mengatakan, secara teknikal candlestick, indeks membentuk lower high lower low, sebagai sinyal pelemahan IHSG.

"IHSG diprediksi melemah. Pelemahan harga komoditas diperkirakan masih akan menekan laju IHSG. Di sisi lain, Investor cukup optimis akan dorongan musim laporan keuangan kuartal III - 2021, di mana beberapa emiten yang sudah merilis mencatatkan kinerja yang cukup baik,” jelas Dennies.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat. Melansir Bloomberg, pukul 09.19 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.180 per dollar AS, atau menguat 58 poin (0,41 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.122 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah terjadi akibat rencana The Fed melakukan tapering di akhir tahun.

"Nilai tukar rupiah mungkin masih berpeluang melemah dengan pernyataan Jerome Powell di Jumat Malam pada acara konferensi online bahwa The Fed masih dalam jalur pengurangan stimulus," kata Ariston kepada Kompas.com.

Ariston bilang, rencana tapering ini bisa mendorong penguatan dollar AS dan menekan nilai tukar lainnya.

Ariston memproyeksikan hari ini rupiah bisa bergerak pada kisaran Rp 14.160 per dollar AS dengan potensi resisten di kisaran Rp 14.100 per dollar AS.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Stock Split Saham dan Dampaknya Bagi Investor

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com