Kalbe Farma Raup Laba Bersih Rp 2,28 Triliun pada Kuartal III-2021

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) mencatatkan laba bersih Rp 2,28 triliun, atau naik 12,8 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang hanya Rp 2,02 triliun.

Dalam laporan yang diterima Kompas.com, Senin (25/10/2021), KLBF juga mencatatkan pertumbuhan penjualan 11,7 persen atau mencapai Rp 19,09 triliun di sembilan bulan pertama tahun 2021. Jumlah tersebut tumbuh dibanding periode sama tahun lalu yang hanya Rp 17,10 triliun.

Manajemen mengungkapkan, pencapaian tersebut ditopang oleh strategi pengelolaan portofolio produk, mengelola efektivitas kegiatan penjualan dan pemasaran, transformasi pemanfaatan teknologi digital, serta memonitor biaya-biaya operasional.

Baca juga: IHSG Menguat Pada Sesi I Perdagangan, Asing Beli Saham BBCA, BUKA, dan BMRI

“Pertumbuhan laba bersih yang lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan penjualan bersih terutama disebabkan oleh peningkatan efisiensi pada kegiatan operasional. Namun, KLBF tetap berinovasi menyediakan produk dan layanan yang sejalan dengan kebutuhan masyarakat dan mendukung pertumbuhan penjualan,” kata manajemen.

Pertumbuhan penjualan bersih perseroan ditopang oleh Divisi Distribusi & Logistik yang mencatat kenaikan penjualan bersih sebesar 23,9 persen dari Rp 5,4 triliun menjadi Rp 6,8 triliun. Divisi Distribusi & Logistik menyumbang 35,7 persen terhadap total penjualan bersih Perseroan.

Sementara untuk divisi obat resep KLBF membukukan peningkatan penjualan sebesar 11,2 persen dari sebelumnya Rp 3,7 triliun menjadi Rp 4,1 triliun. Divisi Obat Resep KLBF menyumbang 21,9 persen dari total penjualan bersih Perseroan.

Selanjutnya, divisi produk kesehatan meraih peningkatan penjualan sebesar 7,6 persen menjadi Rp 2,9 triliun dengan kontribusi sebesar 15,3 persen terhadap total penjualan bersih Perseroan. Dari penjualan bersih divisi nutrisi tercatat sebesar Rp 5,1 triliun atau tumbuh 1,1 persen dari pencapaian di tahun sebelumnya dan menyumbang 27,1 persen dari total penjualan bersih Kalbe di kuartal III 2021.

Baca juga: Soal Opsi Garuda Diganti Pelita Air, Ini Kata Stafsus Menteri BUMN

Laba usaha KLBF juga meningkat 11 persen menjadi Rp 2,8 triliun di kuartal III tahun 2021, dengan ratio laba usaha terhadap penjualan sebesar 14,9 persen. Laba sebelum pajak penghasilan pada sembilan bulan pertama tahun 2021 sebesar Rp 2,9 triliun atau tumbuh 10,7 persen dengan margin laba sebelum pajak penghasilan mencapai 15,6 persen.

Perseroan merevisi target pertumbuhan penjualan bersih tahun 2021 menjadi sebesar 11 persen hingga 13 persen dengan proyeksi pertumbuhan laba bersih sekitar 11 persen 13 persen. Perseroan juga mempertahankan anggaran belanja modal sebesar Rp 1 triliun yang akan digunakan untuk perluasan kapasitas produksi dan distribusi.

Ratio pembagian dividen juga dipertahankan pada rasio 45 persen hingga 55 persen, dengan memperhatikan ketersediaan dana dan kebutuhan pendanaan internal.

Perseroan juga melakukan inovasi melalui PT Kalbe Genexine Biologics dengan melakukan kolaborasi riset dan uji klinis dengan pihak ketiga untuk produk penemuan baru (novel products) di beberapa negara di Asia Tenggara, Australia dan Timur Tengah.

“Optimisme Perseroan untuk tumbuh, mendorong Perseroan terus konsisten melakukan aktivitas riset dan pengembangan. Melalui sinergi ABGC (Akademisi, Business, Government dan Komunitas), Perseroan terus berkolaborasi menghasilkan produk dan layanan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat (hilirisasi produk) dan mampu memberikan kontribusi pada performa bisnis perseroan,” tegas manajemen.

Baca juga: Laba Bersih BNI Kuartal III-2021 Melonjak 73,9 Persen jadi Rp 7,7 Triliun, Ini Pendongkraknya