Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komposisi Dana Murah BNI Capai Level Tertinggi dalam 10 Tahun Terakhir

Kompas.com - 26/10/2021, 05:26 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan komposisi dana murah atau current account and saving account (CASA) yang positif pada kuartal III-2021.

Pertumbuhan tersebut merupakan hasil dari percepatan transformasi digital yang dilakukan BNI dalam merespons aturan pembatasan yang sempat meminimalisir ruang gerak masyarakat pada awal kuartal III-2021.

Pada periode Juli-September 2021, CASA bank pelat merah itu mencapai Rp 465,7 triliun, atau tumbuh 8 persen secara tahunan (year on year/yoy) dari Rp 431,3 triliun pada kuartal III tahun lalu.

Baca juga: Pemerintah Berencana Wajibkan PCR di Semua Transportasi

Dengan posisi tersebut, komposisi CASA terhadap dana pihak ketiga (DPK) BNI mencapai 69,7 persen.

"Tertinggi dalam 10 tahun terakhir ini," kata Direktur Utama BNI Royke Tumilaar dalam konferensi pers virtual, Senin (25/10/2021).

Adapun posisi DPK bank dengan kode emiten BBNI itu sampai dengan akhir September 2021 mencapai Rp 668,5 triliun, tumbuh 1,4 persen secara tahunan.

Royke menjelaskan, pertumbuhan CASA merupakan hasil dari transformasi digital BNI yang salah satunya ditujukan untuk penguatan kapabilitas dalam transactional banking.

"BNI mencatat kinerja penghimpunan dana murah yang sangat sehat, salah satu faktor pendukung kredit yang solid," ujarnya.

Baca juga: Menteri Tjahjo: ASN KPK Diminta Pahami Nilai Dasar Ber-AKHLAK

Dengan pertumbuhan CASA itu, BNI mencatatkan penghematan beban bunga sebesar 10 basis poin dari kuartal sebelumnya.

Selain itu, pendapatan operasional sebelum pencadangan (PPOP) BNI juga tumbuh 21 persen secara tahunan dengan adanya struktur pendanaan (funding) berbiaya murah yang kuat, di mana berkontribusi dalam recovery Net Interest Margin (NIM) sebesar 50 basis poin.

Secara lebih rinci, pendapatan bunga bersih (NII) meningkat 17,6 persen secara tahunan, yaitu dari Rp 24,39 triliun pada kuartal III-2020 menjadi Rp 28,70 triliun pada kuartal III-2021.

"Pertumbuhan NII ini merupakan efek pendistribusian kredit BNI yang masih tumbuh 3,7 persen year on year, yaitu dari Rp 550,07 triliun pada kuartal III-2020, menjadi Rp 570,64 triliun pada kuartal III-2021," ucap Royke.

Baca juga: Laba Bersih BNI Kuartal III-2021 Melonjak 73,9 Persen jadi Rp 7,7 Triliun, Ini Pendongkraknya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com