Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Ada Penerbangan Internasional ke Bali, Begini Kata Sandiaga Uno

Kompas.com - 26/10/2021, 06:52 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah sudah membuka pintu penerbangan internasional Bali mulai 14 Oktober 2021. Namun ternyata hingga kini, belum ada pesawat penerbangan internasional yang tiba di Bali.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengungkapkan, upaya promosi pembukaan kembali Bali untuk wisatawan mancanegara terus dilakukan seiring dengan keputusan pemerintah membuka kembali pintu masuk bagi wisatawan asing.

“Promosi dilakukan dengan menggandeng biro perjalanan di 19 negara, dan kami juga sudah memicu aktivasi dari perwakilan Indonesia di luar negeri untuk mendorong industri pariwisata khususnya di Bali untuk mengamplifikasi di channel destinasi masing-masing," kata Sandiaga Uno dalam Weekly Press Briefing, Senin (25/10/2021).

Baca juga: Menparekraf Sandiaga Uno Mau Fasilitasi Liburan Gratis untuk Nakes

Sandiaga menjelaskan, belum adanya penerbangan international ke Bali tersebut dinilai karena pihak maskapai tengah melakukan analisa terhadap tingkat permintaan, atau bisa dikatakan belum mencapai jumlah menumpang yang seharusnya.

"Tingkat permintaan tersebut, harus melalui hasil sosialisasi dan promosi oleh maskapai kepada calon penumpang. Dan untuk meningkatkan permintaan tersebut masih memerlukan waktu dalam merealisasikannya, sehingga tidak serta merta dapat dilakukan secara cepat," kata Sandiaga.

Sandiaga bilang, untuk mendorong peningkatan wisman, pihaknya melakukan promosi dengan proses monitoring dan evaluasi secara ketat. Memasuki pekan kedua sejak dibukanya kembali penerbangan internasional dari 19 negara tersebut, ada beberapa evaluasi yang menjadi perhatian.

Evaluasi tersebut mencakup, penyempurnaan regulasi terkait entry point bandara di Bali dan Kepulauan Riau, sinkronisasi data hotel karantina yang dimiliki oleh Kemenkes, Kantor Kesehatan Pelabuhan Bali, dan Bali Tourism Board.

Baca juga: Lengkap, Syarat Naik Pesawat Terbaru ke Jawa dan Bali

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com