Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IPO Mitratel Lebih Besar dari Bukalapak, BEI Yakin Investor Masih Bisa Serap

Kompas.com - 26/10/2021, 17:49 WIB
Kiki Safitri,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengungkapkan, sampai saat ini indikator pasar modal Indonesia positif bila ditinjau dari jumlah Perusahaan Tercatat yang melakukan fund raising di pasar modal.

Seperti halnya PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel yang tengah melakukan Penawaran Umum saham dan telah memasuki tahap book building, dengan menawarkan sebanyak 25,5 miliar saham pada rentang harga Rp 775 sampai dengan Rp 975.

Berdasarkan jumlah saham dan harga saham Mitratel tersebut, maka perkiraan dana yang akan diperoleh Mitratel berkisar Rp 19,79 triliun hingga Rp 24,9 triliun. Sebelumnya, PT Bukalapak Tbk (BUKA) menempati nilai fund raising tertinggi tahun ini sebesar Rp21,90 triliun.

Baca juga: Santer Kabar IPO Star Energy, Ini Kata Barito Pacific

“Tahun ini, nilai fund raising saham yang terbesar adalah penerbitan saham BUKA dengan nilai fund raising Rp 21,90 triliun. Dengan mempertimbangkan angka-angka tersebut, dan apabila proses Penawaran Umum saham Mitratel berjalan sesuai rencana perusahaan, maka nilai fund raising Mitratel berpotensi melebihi Bukalapak,” kata Nyoman kepada wartawan, Selasa (26/10/2021).

Perolehan pendanaan yang tak kalah besar melalui right issue juga dilakukan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) sebesar Rp 95,9 triliun. Dengan besarnya pendanaan yang dihimpun sepanjang tahun 2021 ini, lantas apakah pasar masih mampu merespon berbagai aktivitas di pasar modal ?

Menurut Nyoman, pertumbuhan jumlah investor maupun IHSG mengalami pertumbuhan yang relatif baik dibandingkan tahun lalu. Di sisi lain, stabilitas ekonomi tetap terjaga, pemulihan ekonomi yang terus berlanjut baik global maupun domestik, serta dukungan regulator-regulator terkait, menimbulkan kepercayaan dan optimisme bagi para pelaku pasar modal.

“Hal-hal tersebut menjadi pertimbangan penting bagi pasar dalam merespon seluruh aktifitas yang ada di pasar modal termasuk fund raising,” kata Nyoman.

Mitratel merupakan salah satu anak perusahaan BUMN yang bergerak di bidang penyediaan infrastruktur telekomunikasi. Dengan merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017, Mitratel termasuk dalam kategori perusahaan dengan aset skala besar.

Baca juga: Jelang IPO, GoTo Dapat Suntikan Dana dari Abu Dhabi Rp 5,7 Triliun

Nyoman mengatakan, pihaknya menyambut baik setiap pihak yang akan melakukan fund raising di pasar modal, dan untuk melakukan fund raising tentunya diserahkan kepada masing-masing perusahaan.

Dia juga menambahkan, pihaknya berkomitmen menjadikan Bursa Efek Indonesia sebagai house of growth bagi seluruh karakteristik perusahaan-perusahaan potensial di Indonesia dengan menjadi Bursa yang adaptif dan kompetitif.

Bursa juga telah melakukan terobosan untuk mengakselerasi peningkatan jumlah Perusahaan Tercatat, mulai dari penyediaan infrastruktur peraturan, pengembangan fitur-fitur tambahan notasi khusus maupun klasifikasi Perusahaan Tercatat.

“Kondisi ini tentunya diharapkan juga dapat menarik potensi masuknya pendanaan dari investor global. Selain itu juga diharapkan dapat memberi nilai strategis bagi perusahaan yang akan melakukan fund raising di pasar modal Indonesia,” ujar dia.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com