JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Perser) Tbk (BBRI) selaku induk dari holding ultramikro (UMi), menyebut PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) telah mengalami penurunan biaya kredit atau beban bunga (cost of fund).
Menurut Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto, sinergi yang dilakukan oleh tiga perusahaan tersebut bertujuan untuk melakukan efisiensi operasional, dan dapat menekan beban bunga dari pendanaan yang dilakukan oleh tiga perusahaan tersebut.
Baca juga: Melalui Holding Ultramikro, PNM Targetkan 12 Juta Nasabah di Tahun 2022
“Kalau kita lihat, cost of fund pengadaian 2021 hingga Agustus adalah 6,21 persen. Dengan adanya holding diharapkan bisa turun menjadi 5,24 persen, dan harapannya ini akan terus turun,” kata Catur secara virtual, Rabu (27/10/2021).
Catur mengungkapkan, cost of fund PNM sebelum hoding tercatat 8,89 persen, dan setelah terbentuk holding sudah menjadi 8,21. dan selanjutnya akan turun karena pihaknya tengah merumuskan upaya dalam menurunkan cost.
“Harapannya proses ini berkelanjutan dan ke depan 2 hingga 5 persen kita bisa menurunkan suku bunga pinjaman di kedua entitas tersebut,” jelas Catur.
Catur mengungkapkan, tujuan holding terfokus kepada masyarakat pelaku ultramikro.
Baca juga: Jangkau Segmen Ultramikro, Bank Mandiri Ingin Geser Peran Rentenir yang Memberatkan
Dengan adanya holding ini, Catur berharap pelaku usaha mikro mendapatkan layanan yang lebih mudah, cepat, dan lebih terjangkau, sebab tiga perusahaan ini akan memberikan integrasi yang lebih bisa dijangkau.
“Dengan adanya sinergi tadi, harapannya akan tercipta efisiensi di sisi operational karena penggabungan cabang-cabang maupun efisiensi dari sisi operate cost-nya, dan nantinya dapat menurunkam cost of fund,” jelas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.