Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Harga Pasang Iklan di Instagram Ads?

Kompas.com - 28/10/2021, 13:20 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Instagram adalah salah satu media sosial paling populer saat ini. Karena diakses jutaan orang di Indonesia, Instagram juga jadi media promosi yang cukup efektif. Lalu berapa harga iklan di Instragram Ads (berapa harga Instagram Ads)?

Harga iklan di Instagram sendiri bervariasi sesuai dengan tipe iklan yang dipilih. Tipe iklan inilah yang kemudian mempengaruhi berapa biaya yang harus dibayarkan ke perusahaan asal Amerika Serikat tersebut.

Jenis iklan yang bisa dipilih di Instagram juga bisa menyesuaikan dengan budget iklan yang ditetapkan. Nantinya, besaran uang yang dikeluarkan ini akan mempengaruhi jangkauan iklan dan masa penayangannya.

Berapa harga Instagram Ads

Dikutip dari Web FX, harga Instagram Ads bergantung pada model iklan yang secara umum terbagi menjadi dua, yakni biaya per klik atau cost-per-click (CPC) dan atau biaya per tayang cost-per-impressions (CPM).

Baca juga: Simak Biaya Rontgen di Berbagai RS di Indonesia

Skema CPC dan CPM ini pula yang digunakan dalam penentuan berapa yang harus dibayar apabila beriklan di Facebook dan media sosial lainnya. 

Rata-rata, pengiklan membayar 0,20 dollar AS atau Rp 2.840 (kurs Rp 14.200) hingga 2 dollar AS atau Rp 28.000 per klik untuk iklan CPC. Sementara, untuk iklan CPM, harga Instagram Ads berkisar 6,70 dollar AS atau Rp 95.190 per 1.000 tayangan. 

Namun sebenarnya, perhitungan berapa yang harus dibayar pengiklan kepada Instagram tak sesederhana itu. Ada beberapa faktor lain dalam penentuan harga iklan di Instagram.

Berapa harga Instagram Ads atau harga iklan di InstagramIst Berapa harga Instagram Ads atau harga iklan di Instagram

Faktor penentu biaya iklan

1. Jumlah penawaran (bid amount)

Jumlah penawaran dalam Instagram Ads artinya semakin besar biaya yang dianggarkan, maka semakin besar pula distribusi penayangan iklan yang dilakukan oleh Instagram. 

Sederhananya, harga yang akan pengiklan bayarkan tergantung pada seberapa jauh jangkauan iklan dan seberapa banyak iklan yang mendapatkan exposure. Semakin berhasil iklan, akan semakin rendah pula harga bidding-nya. 

2. Skor relevansi iklan (ad relevancy score)

Berapa harga Instagram Ads juga sangat bergantung pada relevansi. Jika orang menanggapi secara positif iklan Anda, skor relevansi Anda otomatis akan meningkat. 

Skor relevansi ini ditentukan antara lain jumlah mengklik, berkomentar, dan menyukai. Memiliki iklan yang lebih relevan berarti Anda akan membayar mendekati jumlah minimum. 

3. Perkiraan tindakan (estimated action rates)

Estimated action rates yaitu estimasi apakah seseorang akan mengklik atau melakukan interaksi setelah melihat iklan tersebut.

4. Permintaan dan penawaran (demand and supply)

Permintaan dan penawaran juga biasa disebut kompetisi. Persaingan akan selalu mempengaruhi harga iklan Instagram. Saat Anda mencoba menjangkau demografi orang tertentu, di mana pesaing juga mengincar audiens yang sama, maka Instagram akan menerapkan biaya yang berbeda. 

Bagi pengiklan yang menawarkan harga iklan lebih tinggi, otomatis akan menempati posisi teratas dalam iklan ketimbang mereka yang menawar biaya iklan lebih rendah. 

5. Prime time

Beriklan di waktu prime time tentunya lebih mahal dibandingkan waktu lainnya. Sebagai contoh, Instagram menerapkan biaya iklan lebih mahal saat liburan Natal ketimbang waktu lainnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com