Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dharma Group Incar Pendapatan Rp 2,8 Triliun hingga Akhir Tahun Ini

Kompas.com - 28/10/2021, 21:32 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan manufaktur komponen otomotif, PT Dharma Polimetal (Dharma Group) optimistis perpanjangan diskon Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) akan berdampak positif bagi kinerja perusahaan dan industri manufaktur komponen otomotif.

Presiden Direktur Dharma Group Irianto Santoso mengatakan, perpanjangan insentif PPnBM yang ditanggung pemerintah hingga 100 persen akan menciptakan multiplier effect pertumbuhan ekonomi.

"Dengan adanya perpanjangan PPnBM hingga akhir tahun ini, Dharma Group optimistis target pendapatan konsolidasi (di luar anak usaha patungan/joint venture) dapat mencapai Rp 2,8 triliun akan terealisasi lebih mudah dibandingkan dengan sebelum adanya perpanjangan PPnBM," ujar Irianto melalui keterangan pers tertulis, Kamis (28/10/2021).

Lebih lanjut dia memaparkan, data penjualan kendaraan roda empat pada September 2021 mencapai 84.110 unit. Angka penjualan kendaraan roda empat memang sempat turun hingga titik nadir 3.600 unit pada Mei 2020, tetapi berangsur membaik hingga diangka 49.200 unit pada Februari 2021.

Baca juga: Persiapan Nataru, Kemenhub Mulai Uji Kelaikan Kapal Penumpang

Lonjakan terjadi pada Maret 2021 ketika insentif PPnBM berlaku hingga angka penjualan kendaraan roda empat mencapai 84.910 unit dan masih lebih tinggi dari awal-awal pandemi.

Dengan demikian, dampak dari membaiknya penjualan otomotif sejak awal tahun 2021, juga berimbas positif terhadap pendapatan konsolidasi (tidak termasuk anak usaha patungan/joint venture) Dharma Group sebesar Rp 1,3 triliun sejak awal tahun ini hingga Juni. Capaian itu naik 46,36 persen dari capaian semester I-2020 senilai Rp 893 miliar.

Selain dari faktor penerapan PPnBM, kenaikan kinerja perseroan itu tidak lepas dari faktor lain seperti diperpanjangnya kebijakan uang muka nol persen untuk kepemilikan kendaraan bermotor dan membaiknya aktivitas ekonomi periode September.

Aktivitas ekonomi pada September yang membaik itu tercermin dari pertumbuhan kredit perbankan yang mulai ekspansi sebesar 2,21 persen secara tahunan (year on year/yoy) serta PMI manufaktur yang berekspansi yaitu 52,2.

"Ditambah juga faktor semakin dilonggarkannya PPKM di hampir seluruh daerah di Indonesia sejak Agustus karena membaiknya kondisi pandemi Covid-19, sehingga memungkinkan semakin cepatnya laju aktivitas ekonomi dan usaha hingga akhir tahun yang akan positif bagi industri otomotif nasional," kata dia.

Baca juga: ASII Catatkan Laba Bersih Rp 15 Triliun pada Kuartal III-2021

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com