Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Rugi Rp 269,8 Miliar, Chandra Asri Raup Laba Bersih Rp 2,35 Triliun Hingga Kuartal III-2021

Kompas.com - 30/10/2021, 10:05 WIB
Rully R. Ramli,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Chandra Asri Petrochemical Tbk membukukan laba bersih sebesar 166 juta dollar AS atau setara Rp 2,35 triliun (kurs Rp 14.200 per dollar AS) sampai dengan kuartal III-2021.

Capaian tersebut tumbuh dibanding periode yang sama tahun 2020. Pada saat itu, perusahaan dengan kode emiten TPIA itu mengalami kerugian bersih 19 juta dollar AS atau sekitar Rp 269,8 miliar.

Kenaikan laba bersih tersebut sejalan dengan tumbuhnya pendapatan bersih TPIA sebesar 48 persen secara tahunan menjadi 1,88 miliar dollar AS atau setara Rp 26,18,2 triliun.

Baca juga: Chandra Asri Selesaikan Right Issue Senilai Rp 15,5 Triliun

"Kami dengan bangga mengumumkan kinerja bisnis yang tangguh untuk sembilan bulan pertama 2021, meski dengan situasi menantang di kuartal III yang timbul dari varian Delta Covid-19 yang merajalela, yang menyebabkan perlambatan permintaan di China dan karantina kewilayahan di Indonesia," kata Direktur Chandra Asri Petrochemical, Suryandi, dalam keterangannya, Sabtu (30/10/2021).

Menurut Suryandi, pendapatan bersih perseroan yang mencatatkan kinerja positif di sembilan bulan pertama tahun ini akibat dari harga jual rata-rata yang lebih tinggi di semua produk, terutama untuk Polyethylene, Polypropylene, dan Ethylene.

Adapun EBITDA perseroan juga meningkat menjadi 313,7 juta dollar AS, dibanding 65,5 juta dollar AS di sembilan bulan pertama tahun lalu.

"Itu karena peningkatan spreads dan realisasi strategi ketahanan keuangan perseroan," ujarnya.

Baca juga: Ada Tapering The Fed, Bagaimana Prospek Pasar Modal Tahun Depan?

Sementara itu, marjin EBITDA meningkat 16,7 persen, dibanding 5,2 persen per sembilan bulan pertama 2020.

"Artinya marjin perseroan yang lebih baik dan sehat," kata Suryandi.

Lebih lanjut Suryandi menyebutkan, program transformasi pengurangan biaya struktural di perusahaan yang disebut SPEED, yakni mencakup tuas strategis Scale, Process Excellence, ESG, End-to-End Procurement, dan Digital Transformation berada di jalur yang tepat.

"Hal itu dilakukan demi mendukung keunggulan operasional berkelanjutan Chandra Asri," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com