BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Sido Muncul

Jawab Kebutuhan Pasar Eropa, Anak Usaha Sido Muncul Ekspor Perdana Minyak Asiri ke Prancis

Kompas.com - 30/10/2021, 13:07 WIB
Imalay Naomi Lasono,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Anak perusahaan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul (Sido Muncul), PT Semarang Herbal Indoplant (SHI), melakukan ekspor perdana produk minyak asiri ke Prancis.

Seremoni pengiriman tabung minyak asiri perdana diadakan di pabrik SHI di Semarang, Jumat (29/10/2021).

SHI akan mengekspor 61 ton tabung minyak asiri yang dikirimkan secara bertahap hingga November 2021. Nilai total ekspor mencapai Rp 36 miliar.

Sebagai awalan, SHI mengirimkan 16 ton tabung dengan nilai Rp 9,3 miliar pada seremoni tersebut.

Adapun minyak asiri yang dikirimkan merupakan minyak yang terbuat dari rempah tropis nilam (patchouli).

Minyak asiri nilam diminati di dunia karena merupakan bahan baku yang umum digunakan dalam industri parfum, kosmetik, hingga produk aromaterapi.

Baca juga: Sido Muncul Salurkan Bantuan Rp 720 Juta kepada Ahli Waris Awak KRI Nanggala 402

Direktur Utama Sido Muncul David Hidayat mengatakan, minyak asiri nilam juga merupakan produk perdana yang diekspor oleh SHI.

Langkah ekspor diambil SHI dengan pertimbangan tingginya minat akan minyak asiri di dunia. Sementara, tidak semua negara memiliki beragam jenis rempah seperti Indonesia.

“Hal tersebut sudah melalui pertimbangan kami. Pasalnya, bisnis minyak asiri sangat menjanjikan karena nilai ekspor minyak asiri dari Indonesia bisa mencapai triliunan rupiah,” kata David dalam konferensi pers virtual yang dihadiri Kompas.com, Jumat.

Melalui SHI, lanjut David, pihaknya optimistis dapat menjadi salah satu pemain terdepan untuk bisnis minyak asiri. Sebab, SHI telah menjadi perusahaan terdepan dengan teknologi modern serta memiliki kapasitas produksi yang memadai. Dengan demikian, SHI dapat memenuhi permintaan pasar ekspor, terutama Eropa dan Amerika.

Baca juga: Berkah Ramadhan, Sido Muncul Salurkan Bantuan Rp 1 Miliar kepada 10.000 Anak Yatim dan Duafa

“Grup perusahaan kami (Sido Muncul) telah memiliki pengalaman di bidang ekstraksi sejak
Pihaknya pun yakin bahwa Grup Sido Muncul dapat menjadi salah satu produsen produk ekstraksi, termasuk minyak asiri, terbesar dengan hasil kualitas yang terbaik.

“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak, khususnya divisi asiri yang telah bekerja keras dengan penuh dedikasi dan integritas. Semoga keberhasilan ekspor perdana minyak nilam dapat menjadi motivasi untuk meningkatkan produktivitas,” kata David. 

Direktur Marketing Sido Muncul Irwan Hidayat.KOMPAS.com/Imalay Naomi L Direktur Marketing Sido Muncul Irwan Hidayat.
Turut majukan perekonomian Indonesia

Pada kesempatan yang sama, Direktur Marketing Sido Muncul Irwan Hidayat mengatakan, kegiatan ekspor perdana yang dilakukan SHI merupakan salah satu langkah yang tepat untuk memajukan perekonomian Indonesia.

Menurutnya, selama ini, Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan rempah. Namun, sebagian besar rempah diekspor dalam bentuk bahan baku mentah.

Padahal, kata Irwan, jika diolah, seperti diekstraksi menjadi minyak asiri, harga jualnya menjadi lebih tinggi. Dengan begitu, pemasukan dari ekspor meningkat.

Baca juga: Penghargaan Proper Emas dari KLHK Lengkapi Pencapaian Sido Muncul di 2020

“Kami menyadari kalau bahan yang kita (Indonesia) miliki harus diolah sebelum diekspor. Mengolah itu adalah suatu mata rantai yang memberikan value lebih besar kepada Indonesia,” kata Irwan.

Selain meningkatkan nilai bahan baku mentah, Sido Muncul juga mengolah kembali ampas produk herbal menjadi produk bernilai.

Langkah ini, terang Irwan, telah dilakukan sejak 15-20 tahun silam. Serupa dengan proses ekstraksi minyak asiri, ampas disuling dengan teknologi tinggi dan proses higienis menjadi minyak rempah.

“Beberapa ampas juga bisa digunakan sebagai bahan bakar proses produksi kami. Tadinya, kami menjual ampas-ampas ini di dalam negeri dan para eksportir. Mereka (eksportir) menjual lagi ke luar negeri. Ini kali pertama bagi kami langsung mengekspor ke luar negeri,” papar Irwan.

Adapun Prancis, tambahnya, merupakan negara pertama yang berminat untuk membeli minyak asiri nilam yang diproduksi oleh SHI.

“Ini menjadi langkah awal kami untuk melakukan ekspor. Sejalan dengan instruksi dari pemerintah untuk mengolah bahan di dalam negeri agar produk kami dapat bermanfaat,” ujar Irwan.

Ia berharap, ekspor perdana minyak asiri nilam dapat menjadi titik terang untuk membuka jalan bagi SHI untuk mengekspor ke berbagai negara.

“Kalau ekspor tersebut semakin banyak, kami akan menjalin kerja sama dengan petani-petani karena pasti lebih membutuhkan banyak bahan. Dengan demikian, pedesaan juga akan maju karena sudah ada pasarnya,” tutur Irwan.


komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com