Penyaluran Kredit Bank Jago Tumbuh Terus, Mayoritas Lewat Mitra

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyaluran kredit PT Bank Jago Tbk terus mengalami pertumbuhan. Bahkan, pada kuartal III-2021, bank digital itu mencatatkan kenaikan kredit sebesar 502 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 3,7 triliun.

Penyaluran kredit bank dengan kode emiten ARTO itu masih didominasi oleh skema kemitraan partnership atau channeling. Sementara itu, kredit yang disalurkan langsung bank ke debitor nilainya tercatat sangat kecil.

Direktur Kepatuhan dan Sekretaris Perusahaan Bank Jago Tjit Siat Fun mengatakan, porsi kredit yang disalurkan secara langsung merupakan, baki debet dari kredit bekas Bank Artos.

Baca juga: Rugi 6 Tahun Beruntun, Bank Jago Akhirnya Cetak Laba Rp 14 Miliar

"Model bisnis Bank Jago partnership. Memang mengarahnya kesana. Ada kah yang langsung? Ada, tapi porsi terbesarnya partnership lending," kata dia, di Bali, dikutip Senin (1/11/2021).

Lebih lanjut dia menyatakan, perusahaan masih akan fokus menyalurkan kredit melalui skema kemitraan. Ini selaras dengan fokus dari aplikasi Jago, yakni mengumpulkan dana nasabah.

"Kunci ke depan dalam salurkan kredit adalah kerja sama dengan ekosistem," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Utama Bank Jago Kharim Indra Gupta Siregar mengatakan, rencananya aplikasi Jago akan dapat menyalurkan kredit langsung kepada nasabah pada tahun depan.

"Bank Jago lending bisa mulai di 2022," kata Kharim.

Ia menjelaskan, sebagai bank digital, pihaknya perlu menciptakan basis nasabah yang kuat terlebih dahulu, agar dapat menciptakan sistem analisis penilaian kredit yang akurat.

"Untuk masuk , kami harus punya customer based yang kuat untuk bisa bangun analytic data," ucap Kharim.

Baca juga: Mulai Tahun Depan, Aplikasi Jago Bakal Salurkan Kredit