Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPS: Oktober 2021 Inflasi Sebesar 0,12 Persen

Kompas.com - 01/11/2021, 11:58 WIB
Yohana Artha Uly,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAs.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Oktober 2021 mengalami inflasi sebesar 0,12 persen.

Realisasi ini berbalik dari September 2021 yang mengalami deflasi sebesar 0,04 persen.

Dengan demikian, inflasi tahun kalender Januari-Oktober 2021 menjadi sebesar 0,93 persen (year to date/ytd), sementara jika dibandingkan dengan periode sama di tahun lalu inflasi sebesar 1,66 persen (year on year/yoy).

Baca juga: BPS: Ada Geliat Ekonomi karena Permintaan Dalam Negeri Meningkat

"Inflasi Oktober 2021 ini lebih tinggi dari inflasi di Oktober 2020 yang 0,07 persen. Bahkan kalau diperhatikan, inflasi yoy 1,66 persen ini menjadi tertinggi kedua sejak Mei 2021 yang sebesar 1,68 persen, karena saat itu ada perayaan Idul Fitri," ujar Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers virtual, Senin (1/11/2021).

Ia menjelaskan, BPS telah melakukan pemantauan pada 90 kota di Indonesia sepanjang Oktober 2021, di mana ada sebanyak 68 kota mengalami inflasi, sementara 22 kota mengalami deflasi.

Pantauan BPS menyebut, inflasi tertinggi terjadi di Sampit sebesar 2,06 persen dan inflasi terendah di Sumenep dan Banyuwangi sebesar 0,02 persen.

Sebaliknya, deflasi tertinggi terjadi di Kendari sebesar 0,70 persen dan deflasi terendah di Bengkulu sebesar 0,01 persen.

Baca juga: Waspadai Inflasi Dunia, Sri Mulyani: Disrupsi Lebih Panjang dari Perkiraan...

Margo mengatakan, bila melihat dari 11 kelompok pengeluaran, semua komponen mengalami inflasi. Adapun kelompok transportasi menjadi penyebab utama inflasi di sepanjang bulan lalu.

Tercatat kelompok transportasi mengalami inflasi sebesar 0,33 persen di Oktober 2021 dengan andil pada inflasi nasional sebesar 0,04 persen.

"Terjadi inflasi di kelompok transportasi disebabkan adanya kenaikan tarif angkutan udara yang memberikan andil pada inflasi sebesar 0,03 persen," ungkap Margo.

Selain itu, penyumbang terbesar kedua inflasi berasal dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Tercatat kelompok ini mengalami inflasi 0,10 persen dengan andil 0,03 persen.

Komoditas utama yang alami infalasi adalah cabe merah dan minyak goreng dengan andil masing-masing 0,05 persen, serta daging ayam ras dengan andil sebesar 0,02 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com