Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK: Jumlah Peserta Dana Pensiun Masih Sangat Rendah

Kompas.com - 02/11/2021, 15:36 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menekankan pentingnya inklusi keuangan atau pemanfaatan produk dan layanan keuangan dari lembaga keuangan resmi.

Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Tirta Segara mengatakan, salah satu poin penting dari penerapan inklusi keuangan ialah menciptakan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat, dengan diimplemantasikannya kebiasaan menabung dan investasi.

Namun demikian, OJK mencatat penetrasi dana pensiun masyarakat Indonesia masih sangat rendah. Sampai dengan 2019, tingkat masyarakat yang menjadi peserta program pensiun baru mencapai sekitar 6 persen.

"Angka ini relatif sangat rendah. Kita semua perlu menyiapkan hari tua kita agar tidak menjadi beban bagi ahli waris di kemudian hari," tutur Tirta, dalam penutupan Bulan Inklusi Keuangan 2021, Selasa (2/11/2021).

Baca juga: PLN Rampungkan 3 Proyek Infrastruktur Listrik Senilai Rp 217 Miliar

Oleh karenanya, OJK melalui berbagai upaya terus mendorong tingkat inklusi keuangan, agar mampu menciptakan pola hidup yang terbiasa menabung dan investasi, demi masa depan lebih baik.

"Melalui kebiasaan menabung sejak dini dapat menciptakan budaya hidup hemat, tidak membelanjakn uang untuk hal-hal yang kurang bermanfaat," kata Tirta.

"Oleh karena itu OJK menginginkan agar sektor jasa keuangan menjadi inklusif bagi semua lapisan masyarakat," tambahnya.

Secara umum, tingkat inklusi keuangan Indonesia berada pada posisi yang relatif tinggi, yakni sebesar 76 persen pada 2019. Namun, tingkat inklusi ini tercatat tidak merata penyebarannya, dengan tingkat inklusi keuangan masyarakat perkotaan (84 persen) lebih tinggi dibanding masyarakat pedesaan (65 persen).

Baca juga: Cek Lowongan Jasa Marga 2021: Jadwal, Syarat dan Cara Daftar

Selain itu, pemahaman terhadap produk dan layanan keuangan atau literasi keuangan juga tercatat masih rendah yakni hanya mencapai 38 persen.

Tirta menilai, literasi keuangan perlu didorong terlebih dahulu agar masyarakat dapat lebih tertarik untuk memanfaatkan produk dan layanan keuangan yang telah tersedia.

"Kami meyakini tingkat pemahaman yang lebih baik terhadap produk dan layanan jasa keuangan akan mendorong masyarakat untuk menggunakan produk keuangan yang sesuai dalam beraktivitas ekonomi," ucap Tirta.

Baca juga: Kemenhub: Syarat Naik Pesawat Pakai Antigen Mulai Berlaku Besok

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

Whats New
Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

Whats New
RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

Whats New
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Whats New
Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Whats New
Nasabah Kaya Perbankan Belum 'Tersengat' Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Nasabah Kaya Perbankan Belum "Tersengat" Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Whats New
Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Work Smart
Bapanas Ungkap Biang Kerok Harga Tomat Mahal

Bapanas Ungkap Biang Kerok Harga Tomat Mahal

Whats New
Jadi BUMD Penyumbang Dividen Terbesar, Bank DKI Diapresiasi Pemprov Jakarta

Jadi BUMD Penyumbang Dividen Terbesar, Bank DKI Diapresiasi Pemprov Jakarta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com