Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK: Inklusi Keuangan Dapat Menjadi Mensin Pendorong Pemulihan Ekonomi

Kompas.com - 02/11/2021, 19:14 WIB
Rully R. Ramli,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya mendongkrak tingkat pemanfaatan produk dan layanan atau inklusi keuangan nasional.

Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Tirta Segara mengatakan, inklusi keuangan mampu mempercepat tren pemulihan ekonomi nasional yang tengah berlangsung.

Pasalnya, dengan terciptanya akses terhadap produk dan layanan keuangan, masyarakat ataupun pelaku usaha dapat meningkatkan kembali produktivitasnya yang sempat terpukul oleh pandemi Covid-19.

Baca juga: OJK Catat Nilai Pembiayaan Berkelanjutan Perbankan Capai Rp 809,7 Triliun

"Kami meyakini bahwa inklusi keuangan dapat menjadi mesin pendorong proses pemulihan ekonomi," kata Tirta, dalam penutupan Bulan Inklusi Keuangan 2021, Selasa (2/11/2021).

"Oleh karena itu kami akan mendorong industri jasa keuangan untuk terus mengembangkan produk keuangan yang sesuai kebutuhan dan kemampuan masyarakat," tambahnya.

Salah satu langkah yang diambil OJK untuk meningkatkan angka inklusi keuangan, ialah melalui pemanfaatan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD).

TPAKD diharapkan dapat mendorong program kredit atau pembiayan dari lembaga keuangan resmi untuk masyarakat di setiap daerah.

"Melalui TPAKD kami mendorong program Kredit atau Pembiayaan Melawan Rentenir, KPMR. Yaitu, skema pembiayaan dengan proses cepat dan berbiaya rendah," ujar Tirta.

Secara umum, tingkat inklusi keuangan Indonesia berada pada posisi yang relatif tinggi, yakni sebesar 76 persen pada 2019. Namun, tingkat inklusi ini tercatat tidak merata penyebarannya, dengan tingkat inklusi keuangan masyarakat perkotaan (84 persen) lebih tinggi dibanding masyarakat pedesaan (65 persen).

Selain itu, pemahaman terhadap produk dan layanan keuangan atau literasi keuangan juga tercatat masih rendah, yakni hanya mencapai 38 persen.

Baca juga: Di Hadapan Investor Asing, Bos OJK Tekankan Pentingnya Fintech bagi Perekonomian

Tirta menilai, literasi keuangan perlu didorong terlebih dahulu, agar masyarakat dapat lebih tertarik untuk memanfaatkan produk dan layanan keuangan yang telah tersedia.

"Kami meyakini tingkat pemahaman yang lebih baik terhadap produk dan layanan jasa keuangan akan mendorong masyarakat untuk menggunakan produk keuangan yang sesuai dalam beraktivitas ekonomi," ucap Tirta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com