Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkop UKM Harapkan UMKM Wastra Bangkit Lewat Jogja Membatik Dunia

Kompas.com - 08/11/2021, 14:10 WIB
Elsa Catriana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengapresiasi kegiatan Jogja Membatik Dunia sebagai rangkaian Jogja International Batik Biennale (JIBB).

Kegiatan ini diselenggarakan bersama-sama dengan 24 negara lainnya di seluruh dunia.

"Kegiatan ini merupakan doa agar dunia segera pulih dari pandemi, sekaligus sebagai pernyataan kuat posisi Jogja sebagai ibu kota batik dunia," kata Teten mewakili Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin dalam siaran resminya, dikutip Kompas.com, Senin (8/11/2021).

Baca juga: Simak, Cara Mengecek BLT UMKM di BRI dan BNI

Menurut Teten, narasi kuat ini merupakan bukti mahakarya produk tradisi Indonesia dan mahamakna dengan filosofi yang mengakar.

“Tema yang sangat relevan dalam kondisi penuh tantangan saat pandemi seperti saat ini," kata Teten.

Pada 2009, UNESCO menetapkan Batik Indonesia sebagai Masterpiece of The Oral and Intangible Heritage of Humanity. Pengakuan internasional bahwa batik Indonesia merupakan bagian kekayaan peradaban manusia.

"Untuk itu, saya berharap melalui Jogja Membatik Dunia, UMKM terkait wastra tradisional, termasuk batik Indonesia dapat bangkit dan meraja di pasar global," imbuh Teten.

Pergelaran Jogja International Batik Biennale (JIBB) menampilkan motif Ceplok Mangkoro yang terinspirasi bagian belakang penutup kepala/sumping pewayangan Jawa.

Baca juga: Jamu Kuat untuk UMKM Itu Bernama RPIM

 

Berdasarkan data, ekspor batik Indonesia pada 2020 mencapai 532,7 juta dollar AS atau Rp7,5 triliun. Industri batik telah memberdayakan 200.000 tenaga kerja dari 47.000 unit usaha yang tersebar di 101 sentra wilayah Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com