Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Komoditas Energi Berpotensi Kembali Menguat pada 2022, Ini Sentimennya

Kompas.com - 08/11/2021, 21:30 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Tren kenaikan harga komoditas berpotensi mulai terkoreksi hingga akhir tahun ini. Namun, pada tahun 2022 harga komoditas akan tetap berada di level tinggi, tidak lantas berbalik anjlok.

Mengutip Bloomberg, Jumat (5/11/2021), harga batubara di ICE Newcastle kontrak Januari 2022 naik 86,77 persen secara year to date (ytd). Kenaikan ini mulai melandai karena pada akhir September kenaikan harga batubara sempat menyentuh lebih dari 100 persen ytd.

Sementara, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) di pasar Nymex hingga Jumat (5/11/2021) masih tercatat naik 71,02 persen ytd ke 82,11 dollar AS per barel. Begitupun, harga CPO di Malaysia Derivatives Exchange naik 70,68 persen ytd ke 4.880 ringgit Malaysia.

Baca juga: Ironi Sorong Papua Barat, Berjuluk Kota Minyak, BBM Justru Langka

Sementara, harga gas alam kontrak Desember 2021 di Nymex naik 103,53 persen ytd ke 5,57 dollar AS per juta British thermal unit (mmbtu). Namun, sejatinya di pertengahan Oktober kenaikan harga gas alam sempat naik 120 persen ytd.

Founder Traderindo.com Wahyu Tribowo Laksono mengatakan meski harga komoditas energi kenaikannya mulai terbatas karena intervensi berbagai negara, di 2022 harga komoditas energi berpotensi tetap di level tinggi.

"Saat ini trennya memang sedang terkoreksi tapi bukan reversal bearish atawa berbalik melemah," kata Wahyu, Senin (8/11/2021).

Wahyu memproyeksikan harga komoditas global akan tetap tinggi sehingga pelonggaran apapun mungkin hanya menawarkan kelonggaran harga sementara bagi bank sentral yang resah tentang inflasi.

Di satu sisi, Wahyu mengatakan pasar komoditas global pasca pandemi masih akan mengalami masalah rantai pasokan. Bahkan The Fed mengatakan tidak bisa mengatasi masalah pasokan suplai tersebut.

Baca juga: Krisis Energi Kian Buruk, Harga Minyak Dunia Terus Melonjak

Jerome Powell, Gubernur The Fed sempat mengatakan pulihnya rantai pasokan komoditas menjadi normal sangatlah tidak pasti. Ia bahkan mengatakan sulit mengukur kapan kendala rantai pasokan bisa teratasi dengan sendirinya.

Sementara, permintaan terus meningkat. "Anggaplah global ekonomi puasa energi tetapi mau sampai kapan? Jika pasar kembali dibuka harga justru berpotensi makin mahal, harga komoditas masih diantisipasi naik, harga minyak masih terancam terbang dengan Arab Saudi yang tidak mau potong produksi," kata Wahyu.

Alhasil, Wahyu menyimpulkan koreksi harga komoditas saat ini wajar terjadi karena harga sudah naik tinggi. Sementara, di tahun depan harga komoditas berpotensi tetap naik.

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Harga komoditas energi berpotensi lanjut menguat pada 2022, ini sentimennya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com