Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitratel Sebentar Lagi IPO, Bagaimana Prospek Saham TLKM?

Kompas.com - 09/11/2021, 06:08 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber telkom

JAKARTA, KOMPAS.com - Anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), yakni PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) berencana menambah jumlah menara telekomunikasinya sekitar 6.000 unit usai initial public offering (IPO). Dikabarkan, unit menara tersebut akan dibeli dari TLKM.

Analis Henan Putihrai Sekuritas Steven Gunawan menjelaskan, jika benar, pelepasan menara tersebut merupakan cara TLKM dalam merapikan tata organisasinya. Dengan demikian, segmen data seluler akan diberikan ke Telkomsel, internet rumah di Indihome, infrastruktur di Mitratel, dan dana center ada di Telkom Sigma.

Menurut dia, hal tersebut jelas akan memberikan dampak positif dan langkah yang bagus karena sebagai konsolidasi internal. Hanya saja, keuntungan dari pelepasan Mitratel nantinya akan masuk ke pendapatan lain-lain dan hanya sekali pengakuan saja.

Baca juga: IPO Mitratel Lebih Besar dari Bukalapak, BEI Yakin Investor Masih Bisa Serap

“Jadi, jika bicara kinerja TLKM lebih baik dilihat dari potensi bisnis utamanya saja, yaitu Telkomsel, Indihome, hingga data-center,” kata Steven kepada Kontan.co.id, Senin (8/11/2021).

Dia menyebutkan, kinerja TLKM masih akan ditopang oleh solidnya kinerja Telkomsel dan IndiHome. Apalagi permintaan kebutuhan internet seluler maupun rumahan masih bakalan tetap kuat.

Hal ini ditopang oleh semaraknya perkembangan e-commerce, media sosial, platform Over The Top (OTT), kecerdasan buatan, internet of things, hingga potensi adopsi jaringan 5G.

Selain dari kebutuhan internet, ia melihat, melalui kerjasama dengan Microsoft bakal mempercepat transformasi digital Telkom. Kerjasama ini akan memperkuat sumber pendapatan dari bisnis digital, seperti MaxStream, Langit Musik, hingga Digi-Ads.

TLKM juga saat ini aktif berinvestasi di perusahaan rintisan teknologi melalui MDI Ventures, serta pengembangan bisnis data-center lewat neuCentrix dan Telin yang juga dapat menjadi katalis pertumbuhan pendapatan ke depannya.

Diuntungkan IPO Mitratel

Mitratel akan melakukan aksi initial public offering pada bulan ini. Steven meyakini Telkom akan diuntungkan oleh aksi tersebut.

Menurut dia, melalui IPO nantinya Mitratel bisa mandiri dalam mencari pendanaan untuk rencana ekspansi seperti menerbitkan obligasi, rights issue, dan sebagainya.

Dengan keluarnya Mitratel dari Telkom, maka akan membantu mengurangi beban pendanaan bagi TLKM. Alhasil, akan membuka ruang baru bagi rencana pendanaan TLKM di masa mendatang.

Baca juga: IPO Mitratel, Simak Prospeknya Menurut Analis

“Ini tentu bisa menjadi katalis positif untuk pergerakan harga saham TLKM ketika Mitratel sudah IPO. Terbukanya ruang pendanaan baru bagi TLKM bisa memperbaiki fundamental perseroan,” kata Steven.

Pada tahun ini, Steven memproyeksikan pendapatan TLKM akan mencapai Rp 141,04 triliun dengan laba bersih sebesar Rp 21,76 triliun.

Sedangkan untuk tahun depan akan mengantongi pendapatan dan laba bersih masing-masing sebesar Rp 148,56 triliun dan Rp 24,44 triliun.

Saat ini ia memasang rekomendasi untuk beli saham TLKM dengan target harga Rp 4.020 per saham yang mencerminkan rasio EV/EBITDA sebesar 6.0/5.6x di 2021/2022. (Hikma Dirgantara)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Mitratel siap berpisah dari Telkom Indonesia (TLKM), intip rekomendasi saham TLKM

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber telkom
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

Whats New
Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

Whats New
RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

Whats New
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Whats New
Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Whats New
Nasabah Kaya Perbankan Belum 'Tersengat' Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Nasabah Kaya Perbankan Belum "Tersengat" Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Whats New
Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Work Smart
Bapanas Ungkap Biang Kerok Harga Tomat Mahal

Bapanas Ungkap Biang Kerok Harga Tomat Mahal

Whats New
Jadi BUMD Penyumbang Dividen Terbesar, Bank DKI Diapresiasi Pemprov Jakarta

Jadi BUMD Penyumbang Dividen Terbesar, Bank DKI Diapresiasi Pemprov Jakarta

Whats New
Kadin Sebut Ekonomi RI Kuat Hadapi Dampak Konflik di Timur Tengah

Kadin Sebut Ekonomi RI Kuat Hadapi Dampak Konflik di Timur Tengah

Whats New
Rupiah Tembus Rp 16.100, Menko Airlangga: karena Dollar AS Menguat

Rupiah Tembus Rp 16.100, Menko Airlangga: karena Dollar AS Menguat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com