Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permintaan Masih Terbatas, Penjualan Eceran Menurun pada September 2021

Kompas.com - 09/11/2021, 13:06 WIB
Rully R. Ramli,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei penjualan eceran (SPE) Bank Indonesia (BI) menunjukan, kinerja penjualan eceran mengalami penurunan atau terkontraksi pada September 2021.

BI mencatat, indeks penjualan riil (IPR) pada September 2021 terkontraksi 1,5 persen secara bulanan (month to month/mtm) menjadi 189,5.

Penurunan tersebut utamanya disebabkan oleh kelompok suku cadang dan aksesori yang terkontraksi 6,3 persen, perlengkapan rumah tangga lainnya terkontraksi 7,8 persen, serta makanan, minuman, dan tembakau yang terkontraksi 1,7 persen.

Baca juga: BI: Tarif Transaksi Antarbank Masih Bisa Turun Lagi dari Rp 2.500

"Responden menyatakan penurunan tersebut disebabkan oleh permintaan masyarakat yang masih terbatas," ujar Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dalam keterangannya, Selasa (9/11/2021).

Di sisi lain, kinerja penjualan eceran kelompok bahan bakar kendaraan bermotor tercatat meningkat pesat, yakni sebesar 19,6 persen secara mtm.

"Sejalan dengan membaiknya mobilitas seiring pelonggaran kebijakan pembatasan mobilitas di berbagai wilayah," kata Erwin.

Secara tahunan, kinerja penjualan eceran pada September 2021 mengalami kontraksi 2,2 persen (year on year/yoy), tidak jauh berbeda dari pertumbuhan -2,1 persen yoy pada bulan sebelumnya.

Kendati demikian, BI memproyeksikan, penjualan eceran pada Oktober 2021 diprakirakan tumbuh meningkat sebesar 1,8 persen secara bulanan.

Baca juga: BI akan Gandeng Kementerian untuk Terapkan QRIS

Peningkatan tersebut diproyeksi ditopang oleh kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya, kelompok suku cadang dan aksesori serta makanan, serta minuman dan tembakau.

"Responden menyatakan kenaikan kinerja penjualan sejalan dengan mulai meningkatnya permintaan masyarakat seiring pelonggaran kebijakan pembatasan mobilitas serta didukung kelancaran distribusi," ucap Erwin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com