Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkop UKM Dorong Ekspor Kelapa Melalui Koperasi

Kompas.com - 09/11/2021, 16:43 WIB
Elsa Catriana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mendorong daya saing komoditas kelapa melalui koperasi.

Teten bilang, potensi industri kelapa sangatlah besar, baik di pasar domestik maupun di pasar ekspor.

“Hampir semua dari kelapa, mulai dari daun, buah, hingga serabutnya berguna dan bernilai tinggi. Dalam hal penyumbang devisa negara, agribisnis kelapa berada pada peringkat 4 setelah sawit, karet, dan kakao,” kata Teten dalam acara Inovasi Pengembangan UMKM Kelapa Terpadu Berdaya Saing dan Berkualitas Ekspor secara virtual, Selasa (9/11/2021).

Baca juga: Kuartal III 2021, Ekspor Perikanan Tumbuh 4,55 Persen

Teten membeberkan, pada kuartal II tahun 2020, ekspor kelapa Indonesia tercatat sebesar 988.000 ton atau senilai 519,2 juta dollar AS. Volume ekspor ini tercatat meningkat 16-17 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019.

“Kami berharap produk kelapa dan olahannya terus dikembangkan khususnya di Kabupaten Minahasa Selatan (Sulawesi Utara) ini,” katanya.

Pada 2020, produksi kelapa di Indonesia mencapai angka 2,8 juta ton sesuai data Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian.

Teten juga menyebutkan 5 provinsi dengan produksi kelapa terbesar yaitu Riau 14,20 persen, Sulawesi Utara 8,92 persen, Jawa Timur 8,54 persen, Maluku Utara 7,52 persen, dan Sulawesi Tengah 6,96 persen.

Sulawesi Utara memiliki produktivitas 1,2 ton kopra per hektar per tahun atau lebih tinggi dari produksi nasional yaitu 1,0 ton kopra per hektar per tahun.

Tantangan pengembangan kelapa di Sulawesi Utara antara lain sebagian besar tanaman kelapa sudah tua atau tidak produktif serta terserang hama dan penyakit alih fungsi lahan.

Ada 6 produk kelapa dan olahan indonesia yang tinggi nilai ekspornya di dunia yakni kopra diolah dengan nilai ekspor 309,4 juta dollar AS dengan pangsa pasar 25,5 persen dan Indonesia merupakan peringkat 1 di dunia.

Baca juga: BUMN Klaster Pangan Ekspor Beras ke Arab Saudi Mencapai 140 Ton

Kopra mentah memilik nilai ekspor 236,3 juta dollar dengan pangsa pasar 22,92 persen.

Kelapa parutan kering memiliki nilai ekspor 178,8 juta dollar AS dengan pangsa pasar 24,28 persen.

Indonesia merupakan peringkat ke-2 di dunia setelah Filipina. Gula kelapa, memiliki nilai ekspor 79,1 juta dollar dengan pangsa pasar 3,99 persen.

“Kita terus berjuang meningkatkan kontribusi ekspor UMKM. Saat ini masih 15,65 persen, masih jauh dibanding beberapa negara lainnya, seperti Singapura 41 persen, Thailand 29 persen, atau Tiongkok yang mencapai 60 persen. Pemerintah menargetkan kontribusi ekspor UMKM meningkat menjadi 17 persen di 2024,” kata Teten.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com