Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

28 Perusahaan Masuk Pipeline IPO, Sebagian Besar Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Kompas.com - 10/11/2021, 16:55 WIB
Kiki Safitri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), I Gede Nyoman Yetna Setia mengatakan, saat ini ada 28 perusahaan yang ada dalam pipeline IPO.

Dari 28 perusahaan tersebut, 16 di antaranya memiliki aset skala besar di atas Rp 250 miliar, 9 perusahaan dengan aset skala menengah antara Rp 50 miliar hingga Rp 250 miliar.

Kemudian, 3 perusahaan aset skala kecil atau di bawah Rp 50 miliar.

Baca juga: BEI: Aturan Bursa Masih Relevan untuk Akomodasi Perusahaan Teknologi yang Akan IPO

 

"Hingga 9 November 2021, terdapat 28 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI," kata Nyoman kepada wartawan, Selasa (9/11/2021).

Untuk rincian sektornya, 8 perusahaan dari sektor Consumer Cyclicals, 5 perusahaan dari sektor Consumer Non-Cyclicals, dan masing-masing 3 perusahaan dari sektor energy dan sektor Infrastruktur.

Sementara itu, masing-masing 2 perusahaan dari sektor Basic Materials, Industrials, dan Technology. Kemudian, masing-masing 1 perusahaan dari sektor Transportation & Logistics, serta sektor Financials.

Dari 28 perusahaan yang sedang antre IPO, tidak ada nama Bank Fama. Bank tersebut rencananya IPO pada Desember 2020 lalu dan dicatatkan di bursa pada 4 Januari 2021 guna memenuhi modal inti minimun Rp 1 triliun.

Namun, rencana IPO terpaksa tertunda karena waktu yang tidak mencukupi, dan Bank Fama masih mengejar pemenuhan modal inti.

Baca juga: Sebelum Akhir Tahun, BEI Berharap 28 Perusahaan Akan Melantai di Bursa

“Bank Fama menyampaikan surat penundaan rencana penawaran umum perdana saham pada tanggal 29 Desember 2020 lalu,” jelas Nyoman.

Nyoman mengatakan, untuk rencana rights issue, saat ini di pipeline BEI terdapat 40 perusahaan dengan perkiraan total dana dihimpun sebesar Rp 24,44 triliun.

Perusahaan yang menargetkan penghimpunan dana lebih dari Rp 1 triliun yaitu sebanyak 10 perusahaan.

Selain rencana pencatatan saham tersebut, saat ini terdapat 14 rencana emisi obligasi dan sukuk dari 13 perusahaan di pipeline BEI dengan total rencana dana dihimpun sebesar Rp 19,27 triliun.

“Dari 14 rencana emisi tersebut, 8 emisi di antaranya menargetkan emisi lebih dari Rp 1 triliun,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com