Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos BEI: IPO Bukalapak Picu Startup Lain Ingin Melantai di Bursa

Kompas.com - 11/11/2021, 18:54 WIB
Yohana Artha Uly,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi mengatakan, langkah Bukalapak melakukan penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) telah memicu startup-startup di Indonesia untuk melantai di bursa.

Lewat kode saham BUKA, Bukalapak mencatatkan sejarah menjadi perusahaan teknologi pertama yang tercatat di bursa Indonesia, bahkan bursa di kawasan Asia Tenggara.

Perusahaan e-commerce itu berhasil meraup dana segar Rp 21,9 triliun dari IPO pada 6 Agustus 2021 lalu.

Baca juga: IPO Mitratel Lebih Besar dari Bukalapak, BEI Yakin Investor Masih Bisa Serap

Dana IPO yang diraih Bukalapak itu termasuk terbesar sepanjang sejarah pasar modal Indonesia.

Ia mengatakan, hal itu sekaligus menunjukkan minat investor Indonesia yang tinggi terhadap perusahaan teknologi.

"Ini mendorong startup-startup yang lain untuk tertarik listing di bursa. Ini bukan suatu hal yang mudah, awalnya ada keraguan, apakah market atau investor itu bisa menilai saham teknologi, dan ternyata bisa. Ini kita buktikan dan terserap oleh market," ujar Inarno dalam diskusi Kompas100 CEO Forum, Kamis (11/11/2021).

Meski demikian, diakui Inarno, bahwa terkait IPO perusahaan teknologi, regulator masih terus mempelajarinya karena ini merupakan hal yang baru bagi pasar modal Indonesia.

Terlebih ke depannya akan masuk startup-startup yang cukup besar ke BEI.

Baca juga: Pendapatan Bukalapak pada Kuartal II 2021 Tumbuh 37 Persen

Inarno pun memastikan, akan terus mendorong startup-startup di Indonesia, terutama unicorn untuk IPO.

Namun, para startup itu tetap harus mematuhi ketentuan yang berlaku di pasar modal sebab perlindung bagi investor juga menjadi hal yang penting.

"Untuk saham-saham teknologi, terus terang kami semua memang sedang belajar, baik sisi pelaku maupun regulatornya. Tentunya kami akan terus mendorong saham-saham teknologi untuk maju terus (IPO) karena potensi yang ada pada populasi kita (Indonesia) luar biasa sekali," papar Inarno.

Sebelumnya, diketahui bahwa memang ada beberapa startup di Indonesia bakal menyusul Bukalapak dengan melakukan IPO.

Seperti raksasa ride healing GoTo dan platform e-commerce Blibli yang dikabarkan berencana mencatatkan sahamnya pada tahun depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com