Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Awal Sesi Masih Lemah, Rupiah Perkasa di Kisaran Rp 14.100 Per Dollar AS

Kompas.com - 15/11/2021, 09:29 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak pada zona merah di awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (15/11/2021). Berbeda dengan mata uang garuda yang menguat pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.09 WIB, IHSG berada pada level 6.642,57 atau turun 8,4 poin (0,13 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.651,05.

Sebanyak 207 saham melaju di zona hijau dan 206 saham di zona merah. Sedangkan 198 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,3 triliun dengan volume 2,8 miliar saham.

Baca juga: IHSG Masih Akan Merah? Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Bursa Asia mixed dengan kenaikan Nikkei 0,4 persen, dan Strait Times 0,02 persen. Sementara itu, Hang Seng Hongkong melemah 0,04 persen, dan Shanghai Komposit 0,25 persen.

Wall Street pada penutupan Jumat pekan lalu hijau dengan kenaikan Dow Jones Industrial Average (DJIA) 0,5 persen, indeks S&P 500 bertambah sebesar 0,7 persen, dan indeks acuan saham teknologi AS Nasdaq juga menguat 1 persen.

Direktur Equator Swarna Investama Hans Kwee mengatakan, laporan keuangan masih akan menjadi katalis utama pergerakan pasar saham pekan ini.

Dari eksternal, pekan ini investor juga menanti beberapa data ekonomi yang akan dirilis seperti data retail AS, CPI Inggris, pidato President European Central Bank (ECB) Lagarde Speaks, dan Federal Open Market Committee (FOMC) Member Speaks.

“IHSG berpeluang konsolidasi melemah dengan support di level 6.592 sampai dengan 6.480 dan resistance di level 6.714 sampai 6.750,” kata Hans dalam analisanya.

Baca juga: Induk SCTV Caplok Saham RANS Entertainment Milik Raffi Ahmad

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat. Melansir Bloomberg, pukul 09.01 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.188 per dollar AS, atau atau naik 30 poin (0,21 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.219 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, penguatan rupiah ditopang oleh kenaikan indeks saham global. Selain itu, membaiknya pendapatan perusahaan menjadi cerminan perbaikan ekonomi di masa pandemi yang mendorong pelaku pasar masuk kembali ke aset berisiko.

"Nilai tukar rupiah menguat hari ini seiring dengan kenaikan indeks saham global yang notabene adalah aset berisiko. Dari dalam negri, data neraca perdagangan bisa menjadi mover rupiah. Data yang surplus bisa membantu penguatan rupiah," kata Ariston kepada Kompas. com.

Ariston memproyeksikan hari ini rupiah bisa bergerak pada kisaran Rp 14.180 per dollar AS dengan potensi resisten di kisaran Rp 14.250 per dollar AS.

Baca juga: IHSG Akhir Pekan DItutup Melemah, Rupiah Masih Tetap Perkasa

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com