Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjaring Cuan Bisnis di Usia Senja

Kompas.com - 15/11/2021, 11:13 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak semua orang bisa tetap produktif di usia senja, apalagi tetap aktif menjalankan atau mengembangkan bisnis.

Namun sejumlah pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) bisa tetap produktif menjaring cuan bisnis di usia senja. Salah satunya seperti usaha yang dijalani oleh Ch Derici Wasikem.

Perempuan yang akrab disapa Rici ini menjalani bisnis tas anyaman bambu dengan nama Rimanci Handbags. Agar tetap produktif, ia melibatkan beberapa kalangan masyarakat mulai dari ibu rumah tangga, penyandang disabilitas, hingga anak sekolah.

“Ini semua murni keinginan anak-anak tersebut. Mereka ingin kerja paruh waktu, membantu keluarganya, juga untuk memenuhi kebutuhan sekolah dan uang jajan," ujarnya seperti dikutip Kompas.com dari siaran pers Pertamina, Senin (15/11/2021).

Baca juga: 10 Tips Memulai Bisnis Air Minum Isi Ulang dari Nol

"Dengan dikelilingi para anak muda ini, meski berumur hampir 60 tahun, jiwa saya tetap energik dan terus berasa muda,” sambungnya.

Kini usaha Rimanci Handbags yang berada di Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Rawas, Sumatera Selatan tersebut berkembang pesat.

Omzet yang didaoatkan Rici pun tidak sedikit yakni mencapai Rp 20 juta setiap bulan. Hal itu juga tak terlepas dari binaan Pertamina. Sebab sebelum dibina Pertamina pada 2017, omzet Rici hanya sekitar 7 juta per bulan. 

Selain Rici, Euis Rita Rosnita juga terus mencoba produkif di usianya yang sudah 52 tahun. Pemilik bisnis kebaya encim bordir Rita Rose Collection ini banyak memberdayakan anak muda terutama mereka yang putus sekolah.

“Melalui bisnis ini, saya ingin bisa menyediakan lapangan pekerjaan bagi para anak-anak yang kurang beruntung, putus sekolah agar mereka punya skill dan bisa lebih berkembang ke depannya nanti,” ujar Euis.

Baca juga: Dulu Lahan Rawan Kebakaran, Kini Jadi Pertanian Nanas yang Bawa Cuan

Salah satu UKM binaan Pertamina itu berharap, usahanya semakin berkembang agar lebih banyak menyediakan lapangan pekerjaan bagi yang membutuhkan.

Kini, omzet bisnis Euis juga semakin naik setelah menjadi binaan Pertamina. Dari semula Rp 20 juta per bulan menjadi sekitar Rp 30 juta per bulan.

Pjs. Vice President Corporate Communications Pertamina Heppy Wulansari mengatakan, upaya yang dilakukan para mitra binaan tersebut merupakan implementasi dari usaha berbasis sociopreneur.

“Yakni dengan melibatkan masyarakat sekitar baik anak muda maupun paruh baya untuk meningkatkan perekonomian dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari,” ujarnya.

Melalui Program Program Pendanaan UMK (PUMK), Pertamina mengatakan ingin menghadirkan energi yang dapat menggerakkan roda ekonomi.

Baca juga: Mengecap Manisnya Budidaya Lebah Madu di Halaman Rumah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com