Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tergerus Inflasi, Upah Riil Buruh Turun Tipis

Kompas.com - 15/11/2021, 16:29 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan upah buruh tani, buruh bangunan, buruh potong rambut wanita, dan asisten rumah tangga secara nominal mengalami kenaikan pada Oktober 2021. Meskipun demikian jika dilihat secara riil, nilai upah buruh tersebut mengalami penurunan.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, upah nominal harian buruh tani nasional pada Oktober 2021 naik sebesar 0,08 persen dibandingkan September 2021, menjadi Rp 57.009 per hari. Sedangkan upah riil buruh tani mengalami penurunan 0,01 persen menjadi Rp 52.875.

Margo menjelaskan, penurunan tersebut disebabkan adanya kenaikan indeks harga konsumen (IHK) atau inflasi pada bulan yang sama. Sehingga, meskipun buruh menerima upah sedikit lebih tinggi, upah riil tetap mengalami penurunan.

"Kenapa turun? karena kalau kita lihat kemarin IHK Oktober 2021 mengalami inflasi sebesar 0,12 persen. Sehingga mengakibatkan upah riil turun 0,01 persen," kata dia, dalam konferensi pers, Senin (15/11/2021).

Baca juga: Kemenaker: Upah Minimum Tidak Berlaku Bagi Usaha Mikro dan Kecil

Sementara itu, rata-rata nominal upah buruh bangunan (tukang bukan mandor) Oktober 2021 dibanding September 2021 mengalami kenaikan sebesar 0,07 persen menjadi Rp 91.290. Sementara upah riil Oktober 2021 dibanding September 2021 turun sebesar 0,05 persen menjadi Rp 85.587.

Sedangkan rata-rata nominal upah buruh potong rambut wanita Oktober 2021 dibanding September 2021 mengalami kenaikan sebesar 0,03 persen menjadi Rp 29.164. Penurunan juga terjadi pada upah riil, yakni sebesar 0,09 persen, dari Rp 27.367 menjadi Rp 27.343.

Terakhir, rata-rata upah nominal asisten rumah tangga per bulan naik 0,09 persen dari Rp 425.736 menjadi Rp 426.119. Adapun upah riil turun 0,03 persen dari Rp 399.624 menjadi Rp 399.504.

Sebagai informasi, upah nominal adalah rata-rata upah harian yang diterima buruh sebagai balas jasa pekerjaan yang telah dilakukan, sedangkan upah riil buruh tani adalah perbandingan antara upah nominal buruh tani dengan indeks konsumsi rumah tangga pedesaan.

Baca juga: Rajutan Asa Penenun Desa Sade

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com