Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Google: Ekonomi Digital Indonesia 2021 Capai 70 Miliar Dollar AS

Kompas.com - 17/11/2021, 18:39 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Google, Temasek, dan Bain & Company melalui laporannya SEA e-Conomy menyebutkan, nilai ekonomi digital Indonesia secara keseluruhan memiliki gross merchandise value (GMV) senilai 70 miliar dollar AS atau sekitar Rp 994 triliun (kurs Rp 14.200 per dollar AS) pada tahun 2021.

Angka itu diperkirakan bakal naik dua  kali lipat menjadi 146 miliar dollar AS hingga tahun 2025.

Managing Director Google Indonesia Randy Jusuf mengatakan, sektor e-commerce yang tumbuh 52 persen secara tahunan (year on year) masih menjadi pendorong utamanya.

Baca juga: OJK: Potensi Ekonomi Digital Indonesia Harus Cepat Dioptimalkan

“Penambahan 21 juta konsumen digital baru sejak awal pandemi juga mendorong pertumbuhan yang lebih besar di sektor e-commerce, dengan 72 persen di antaranya, berasal dari wilayah non-kota besar besar,” kata Randy dalam jumpa pers virtual, Rabu (17/11/2021).

Rendy menilai, dengan volume penelusuran di Google untuk pertanyaan seputar pedagang yang naik 18 kali lipat sejak 2017, tidak mengherankan jika e-commerce merupakan segmen ekonomi digital indonesia yang terbesar dan tumbuh paling cepat.

"Bahkan, kita tertinggi diantara enam negara Asia tenggara seperti Vietnam, Malaysia, Thailand, Singapura, hingga Filipina," katanya.

Lebih lanjut Rendy menuturkan, untuk penggunaan sektor transportasi dan makanan tumbuh 36 persen secara tahunan, dari GMV sebesar 5,1 miliar dollar AS pada 2020, menjadi 6,9 miliar dollar Singapura pada 2021, dan diperkirakan mencapai 16,8 miliar dollar Singapura hingga 2025, dengan CAGR 25 persen.

Sektor media online tumbuh 48 persen secara tahunan dari 4,3 miliar dollar AS menjadi 6,4 miliar dollar AS selama periode yang sama, dan diperkirakan tumbuh menjadi 15,8 miliar dollar AS hingga 2025 dengan CAGR 26 persen.

“Pada 2021, 55 persen pengguna baru layanan transportasi online di Asia Tenggara memakai layanan ini setidaknya seminggu sekali dibanding 38 persen pelanggan lama. Senang rasanya melihat sektor transportasi perlahan mulai pulih dan sebagian besar didorong oleh para pengguna baru,” tambah Randy.

Di Indonesia, meskipun sektor perjalanan online cukup lambat untuk pulih, sektor ini mencatatkan pertumbuhan 29 persen selama 2020, dari GMV sebesar 2,6 miliar dollar AS menjadi 3,4 miliar dollar AS pada 2021.

Sektor ini diperkirakan pulih dalam jangka menengah hingga panjang, dan diprediksi tumbuh mencapai 9,7 miliar dollar AS dengan CAGR 30 persen hingga tahun 2025.

Sebagai informasi laporan ini disusun menggunakan data dari Google Trends, insight dari Temasek, dan analisis dari Bain & Company, selain informasi dari kalangan industri dan wawancara dengan para ahli.

Baca juga: Mendag: Ekonomi Digital Akan Jadi Sumber Pertumbuhan Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Instrumen Kebijakan Fiskal yang Sering Digunakan di Indonesia

7 Instrumen Kebijakan Fiskal yang Sering Digunakan di Indonesia

Whats New
Kemenhub Tambah 10.000 Kuota Mudik Gratis 2024 Menggunakan Bus

Kemenhub Tambah 10.000 Kuota Mudik Gratis 2024 Menggunakan Bus

Whats New
CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

Whats New
Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Whats New
Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com