Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deretan Produsen Mecin Terbesar di Dunia, Perusahaan China Penguasanya

Kompas.com - 19/11/2021, 14:43 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Siapa tak kenal dengan MSG yang merupakan singkatan dari monosodium glutamate. Di Indonesia, orang kerap menyebutnya dengan mecin, atau istilah lainnya vetsin dan micin. 

Mecin adalah bahan penyedap rasa yang berguna untuk memberikan penguat rasa dan gurih pada makanan. Ibarat masak sayur tanpa garam, banyak orang sangat bergantung pada produk ini. 

Dari ibu rumah tangga di dapur, pemilik restoran, sampai pedagang kaki lima, hampir semuanya menggunakan mecin sebagai tambahan bumbu penyedap. 

Selama bertahun-tahun pula, mecin punya reputasi buruk terhadap kesehatan, meski hal itu seringkali masih jadi perdebatan. 

Baca juga: 7 Kota di Indonesia yang Dibangun Penjajah Belanda dari Nol

Dikutip dari Food Navigator, perusahaan China adalah penguasa pasar MSG secara global. Dalam sebuah laporan yang diterbitkan IHS Markit, China memproduksi 55 persen kebutuhan MSG di seluruh dunia.

IHS mencatat, pertumbuhan konsumsi mecin secara global mencapai 4 persen per tahun, itu setara dengan tambahan 3,9 juta ton mecin setiap tahunnya. 

Lalu siapa saja pemain besar yang bermain di industri mecin?

Berikut ini 5 produsen penghasil dan penguasa pasar mecin terbesar di dunia seperti dilansir dari Business Wire, Jumat (19/11/2021).

Baca juga: Daftar 5 Merek Perusahaan Paling Mahal Asal Jepang

1. Ajinomoto

Ajinomoto sejauh ini dinobatkan jadi penguasa pasar mecin terbesar di dunia. Di Indonesia, posisi Ajinomoto juga sulit tergeser. Perusahaan ini memproduksi MSG dengan bahan baku asam amino.

Ajinomoto secara secara harfiah berasal dari Bahasa Jepang, aji no moto yang berarti cita rasa. Penguasaan pasarnya secara global disebut-sebut mencapai 33 persen. Perusahaan ini sudah ada sejak tahun 1969. Di Indonesia, Ajinomoto bahkan tercatat sudah memiliki 3 pabrik produksi mecin.

Menurut data yang dirilis Statista, total penjualannya pada tahun 2020 lalu yakni 1,07 triliun yen. 

2. COFCO

COCFO sejatinya merupakan perusahaan produsen sereal dan minyak nabati. Puluhan tahun menggarap sektor pertanian, perusahaan ini mulai merambah bisnis produksi mecin. 

Baca juga: Bukan BI atau BNI, Ini Bank Pertama yang Didirikan di Indonesia

Produknya bahkan menguasai pasar di China. Produk utama COFCO antara lain gula, sirup, pemanis buatan, tepung terigu, beras, dan sayur-sayuran. 

3. Fufeng Group

Sama seperti COCFOC, Fufeng merupakan konglomerasi bisnis makanan yang berasal dari China. Mecin jadi salah satu produk andalannya sekitar 45 persen dari seluruh produknya.

Perusahaan juga memproduksi pemanis buatan, minyak jagung, dan berikat. Dicatat Reuters, perusahaan ini mencatatkan penjualan sebesar 16,69 miliar yuan. 

4. Lotus Health Industry Holding

Lotus Health Industry Holding adalah perusahaan pembuat MSG dengan merek Lotus Flower. Selain mecin, produk lainnya yakni pupuk dan tepung terigu. 

Baca juga: Mengapa Pemerintah Hindia Belanda Melaksanakan Tanam Paksa?

Lotus Health Industry Holding berkantor pusat di Henan, China. Menurut Reuters, total pendapatan perusahaan ini pada tahun 2020 lalu mencapai 1,65 miliar yuan. 

5. Meihua

Pasar MSG dunia benar-benar dikuasai China. Pemain yang masuk 5 besar pabrikan mecin lainnya adalah Meihua Group. Perusahaan ini sebenarnya merupakan perusahaan produsen kosmetik, namun kemudian merambah bisnis mecin. 

Pada tahun 2020 lalu, total penjualan perusahaan ini yakni sebesar 21,26 miliar yuan. 

Baca juga: Berapa Jumlah BUMN di China dan Mengapa Mereka Begitu Perkasa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com