Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Sesi I Ditutup di Bawah Level 6.700, Asing Lepas MTEL, BUKA, dan INDY

Kompas.com - 22/11/2021, 12:42 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pada penutupan sesi I perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah pada Senin (22/11/2021). Demikian juga dengan mata uang garuda di pasar spot yang melemah.

Melansir RTI, pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG berada pada level 6.692,27 atau turun 27,98 poin (0,42 persen) dibandingkan penutupan sebelumnya.

Sementara itu, terdapat 213 saham yang hijau, 303 saham merah dan 146 saham lainya stagnan. Jumlah transaksi siang ini mencapai Rp 7,6 triliun dengan volume 16,9 miliar saham.

Hingga tengah hari ini, Dayamitra Telekomunikasi Indonesia (MTEL) catatkan aksi jual bersih tertinggi sebesar Rp 223,4 miliar. Saham MTEL melemah 1,8 persen di level Rp 785 per saham. Adapun volume perdagangan MTEL mencapai 1,1 miliar saham dengan total transaksi Rp 841,5 miliar.

Baca juga: IHSG Bakal Kembali Cetak Rekor? Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Net sell asing tertinggi juga dicatatkan oleh Bukalapak (BUKA) sebesar Rp 39,1 miliar. BUKA selama sesi I perdagangan ambles 4,9 persen ke level Rp 680 per saham. BUKA mecatatkan total transaksi Rp 115,8 miliar dengan volume 168,8 juta saham.

Indika Energy (INDY) juga catatkan net sell tertinggi setelah MTEL dan BUKA, senilai Rp 17,4 miliar. INDY terperosok 4,3 persen di level Rp 1.640 per saham. Adapun volume perdagangan INDY sebesar 34,7 juta saham dengan total transaksi Rp 57,7 miliar.

Bank Mandiri (BMRI) dan Bank Central Asia (BBCA) mencatatkan aksi beli bersih tertinggi pada sesi I masing-masing sebesar Rp 58,1 miliar dan Rp 48,8 miliar. BMRI selama sesi I, stagnan di level Rp 7.250 per saham, dan BBCA juga stagnan di level Rp 7.425 per saham.

Top losers di sesi pagi ini di antaranya, Telkom Indonesia (TLKM) yang terkoreksi 2,8 persen di level Rp 3.790 per saham. Bank Rakyat Indonesia Agroniaga (AGRO) turun 2,7 persen di level Rp 2.090 per saham, dan Astra International (ASII) juga melemah 1,2 persen di level Rp 6.150 per saham.

Sedangkan top gainers,  antara lain Harum Energy (HRUM) yang meroket 5,3 persen di level Rp 9.400 per saham, Bank Bumi Arta (BNBA) juga melesat 5,2 persen di level Rp 3.630 per saham, dan Wijaya Karya (WIKA) di level Rp 1.330 per saham atau naik 2,7 persen.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dollar AS siang ini masih berada di teritori negatif.

Berdasarkan Bloomberg, pukul 12.17 WIB mata uang garuda berada di level Rp 14.246 per dollar AS atau turun 14 poin (0,09 persen) dibandingkan sebelumnya Rp 14.232 per dollar AS.

Baca juga: Mitratel Resmi IPO, Begini Kata Telkom

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com