Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lewat Program DAPATI, Kemenperin Optimalkan Hilirisasi Karet Alam

Kompas.com - 22/11/2021, 18:40 WIB
Elsa Catriana,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian berperan aktif memacu kemampuan industri kecil dan menengah (IKM) agar lebih efisien, berkualitas dan berdaya saing.

Apalagi sektor IKM mempunyai peran yang cukup strategis dalam mempercepat pemulihan ekonomi nasional pada era pandemi saat ini.

“Berbagai permasalahan yang dihadapi IKM sekarang, tidak hanya sebatas pada kebutuhan pemasaran produk, akan tetapi kebutuhan peningkatan penguasaan teknologi industri untuk menghasilkan produk yang memenuhi standard, berkualitas dan mampu bersaing di pasar,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam siaran resminya, Senin (22/11/2021).

Baca juga: Tepung Porang Produksi IKM Gresik Diekspor ke China

Oleh karena itu, para pelaku IKM di Tanah Air perlu memanfaatkan teknologi modern dalam proses produksinya.

Hal ini sejalan dengan implementasi pada peta jalan Making Indonesia 4.0.

“Selain itu, penggunaan digitalisasi dapat mendukung upaya hilirisasi dalam meningkatkan nilai tambah bahan baku dalam negeri,” jelas Agus.

Salah satu potensi sumber daya alam yang perlu dioptimalkan lebih dalam hilirisasi, yaitu karet alam. Indonesia adalah penghasil karet alam terbesar kedua di dunia, sehingga berperan penting memasok kebutuhan pasar ekspor.

“Geliat hilirisasi industri barang karet berbasis karet alam pada sektor IKM masih perlu ditingkatkan dari sisi jumlah maupun kualitasnya,” ungkap Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Doddy Rahadi.

Baca juga: Dapat Fasilitas Pameran di Jerman, Kinerja Ekspor IKM Kerajinan Meroket

Menurut Doddy, untuk mewujudkan upaya tersebut, pihaknya memiliki program Dana Kemitraan Peningkatan Teknologi (DAPATI).

Program strategis ini bertujuan untuk memfasilitasi pelaku IKM yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia dalam upaya penguasaan teknologi dan peningkatan kualitas produknya agar bisa berdaya saing, termasuk IKM pangan maupun non-pangan.

“Dalam program DAPATI, kami mendorong IKM dalam penerapan optimalisasi teknologi, desain rancang dan rekayasa proses serta diversifikasi inovasi produk sehingga IKM dapat mendorong laju hilirisasi komoditas unggulan daerah, seperti karet alam,” papar Doddy.

Dia menilai, langkah ini selaras dengan kebijakan substitusi impor, hilirisasi komoditas unggulan, dan optimalisasi tingkat kandungan dalam negeri.

Salah satu unit kerja di bawah binaan BSKJI Kemenperin yang punya tugas utama dalam pengembangan produk barang karet, yakni Baristand Industri Palembang.

Baca juga: Lewat Program “Aku Siap Ekspor”, Kemendag Dorong IKM Go International

Unit kerja ini telah berkontribusi aktif pada penumbuhan industri barang karet melalui transfer teknologi, peningkatan kompetensi SDM, asistensi produksi dan penjaminan produk di beberapa rintisan pabrik barang karet.

“Baristand Industri Palembang mendukung tumbuhnya ekosistem industri dan sinergi para stakeholders dalam mendorong tumbuhnya industri hilir karet di Indonesia khususnya Provinsi Jambi,” ujar Doddy.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com