BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan LPS

Tips Wujudkan Financial Freedom Sebelum Memasuki Hari Tua

Kompas.com - 23/11/2021, 09:45 WIB
Imalay Naomi Lasono,
Sheila Respati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Istilah financial freedom atau kebebasan finansial sering kali digaungkan oleh banyak orang sebagai tujuan keuangan di masa produktif.

Mengutip dari Forbes, kebebasan finansial dapat diartikan sebagai kebebasan untuk mengendalikan keuangan pribadi. Artinya, seseorang dapat menikmati hidup sesuai keinginan pribadi tanpa harus memikirkan kondisi keuangan.

Kebebasan finansial ditandai ketika pendapatan pasif sudah melampaui kebutuhan pengeluaran dalam hidup sehingga tidak lagi memiliki kewajiban untuk bekerja keras. Tak jarang, masyarakat yang sudah bebas finansial memilih untuk pensiun di usia 30, 40, atau 50 tahun.

Dikutip dari laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Jumat (17/8/2018), kebebasan finansial tidak selalu diartikan memiliki banyak uang. Kebebasan ini bisa didapatkan saat seseorang tidak “terpenjara” dengan kondisi keuangan.

Baca juga: Ingin Mencapai Financial Freedom? Ini Langkah-langkah yang Perlu Dilakukan

Seseorang yang punya kebebasan finansial bisa dicirikan dengan tidak banyak utang, hidup dengan pantas, berkecukupan, hingga tidak adanya keterbatasan untuk memperoleh financial goal.

Mengutip pernyataan tersebut, semua orang berkesempatan untuk mencapai financial freedom, termasuk kamu yang terbilang pekerja dengan penghasilan pas-pasan. Lalu, bagaimana caranya? Untuk lebih jelasnya, simak langkah-langkah berikut ini.

1. Segera selesaikan utang

Memiliki utang memang tidak selamanya menjadi hal buruk. Terkadang, utang juga dapat membantu perkembangan bisnis.

Hal yang perlu dihindari adalah membiasakan diri berutang untuk kebutuhan yang tidak bernilai aset, habis pakai, dan konsumtif. Misalnya, menggunakan kartu kredit untuk sekadar berbelanja kebutuhan tersier, seperti cicilan mobil dan elektronik.

Pasalnya, utang yang tidak bernilai aset akan menghambat seseorang untuk mendapatkan kebebasan finansial. Kewajiban membayar cicilan dapat mengurangi kesempatan untuk menyisihkan uang ke tabungan dan investasi.

Untuk itu, pahami kondisi keuangan secara detail dan pastikan untuk tidak besar pasak daripada tiang. Kamu juga bisa membuat daftar besaran pemasukan dan limit pengeluaran agar terhindar dari kebiasaan berutang.

Bila sudah terlanjur memiliki utang, lunasi terlebih dahulu utang tersebut. Namun, jika ada kondisi yang mengharuskan melakukan pinjaman, pilih pinjaman yang menawarkan bunga terkecil dan segera lunasi saat sudah ada uangnya.

2. Jangan ragu melihat peluang

Langkah selanjutnya untuk mencapai kebebasan finansial adalah mengambil kesempatan untuk berpindah kerja saat mendapatkan penawaran yang lebih baik. Kebutuhan yang semakin tinggi dan keinginan untuk mempertebal dana hari tua bisa menjadi tujuan utama saat berpindah kerja.

Terlepas dari stigma negatif dan julukan kutu loncat, berpindah kerja dapat meningkatkan pengalaman dengan cepat dan memperluas jaringan.

Baca juga: 3 Langkah Mudah Raih Kebebasan Finansial bagi yang Bergaji UMR

Lingkungan dan pekerjaan di tempat berbeda juga bisa membuka peluang untuk lebih berkembang sehingga meningkatkan nilai jual terhadap pekerjaan tujuan.

Selain itu, kamu bisa mengajukan negosiasi untuk mendapatkan gaji dan kompensasi lebih saat menjalani posisi baru. Bahkan, kamu bisa mendapatkan kesempatan untuk memperoleh gaji yang lebih besar hingga 50 persen bila memutuskan pindah kerja, lho.

3. Jangan tingkatkan gaya hidup saat penghasilan meningkat

Tak jarang, sebagian orang menghabiskan banyak uang karena termakan gengsi, iklan, dan rasa tak ingin kalah dari gaya hidup teman.

Misalnya, kamu sudah memiliki mobil yang cukup untuk menunjang mobilitas sehari-hari. Kemudian, kamu melihat teman memiliki mobil baru dengan tipe di atas mobil milikmu. Kamu pun merasa tak ingin kalah dan tergoda untuk membeli mobil baru meski belum terlalu membutuhkannya.

Demi mencapai kebebasan finansial, hindari tergoda dengan hal-hal semacam itu. Jangan membandingkan diri sendiri dengan orang lain selama hal tersebut tidak membuat kamu terpacu untuk menjadi lebih baik.

Selanjutnya, kamu juga bisa memotong pengeluaran untuk hal-hal yang tidak dibutuhkan. Misalnya, memangkas pengeluaran untuk gaya hidup.

Jaga keseimbangan antara pengeluaran dan pendapatan untuk mencapai kebebasan finansial yang lebih cepat.

4. Miliki dana cadangan

Cara selanjutnya adalah menyisihkan pendapatan setiap awal bulan untuk ditabung sebagai dana darurat. Alangkah lebih baik jika menyisihkan uang sebelum membeli kebutuhan pokok, seperti bahan makanan, membayar tagihan, dan sewa.

Kamu juga bisa memeriksa kembali daftar pengeluaran dan tentukan poin mana saja yang bisa dihilangkan atau dikurangi. Dengan demikian, kamu tidak akan tergoda untuk berbelanja barang yang tidak penting.

5. Maksimalkan investasi dan simpanan

Bila sudah memiliki dana cadangan dan simpanan yang cukup, kamu bisa mengembangkan aset dengan berinvestasi. Ada beberapa jenis investasi yang bisa dipilih sesuai profil risiko.

Investor dengan profil risiko tinggi dapat memilih instrumen yang menawarkan peluang imbal besar, seperti saham. Namun, perlu diingat bahwa instrumen saham juga memiliki risiko yang tinggi.

Sementara, bila kamu merupakan investor dengan profil risiko rendah atau pemula, investasi dengan risiko rendah dapat menjadi pilihan. Salah satunya adalah deposito. Instrumen ini menawarkan imbal hasil yang relatif rendah, tetapi memiliki risiko yang rendah pula.

Bahkan, kamu tidak perlu khawatir kehilangan dana jika bank tempat menyimpan deposito terpaksa tutup karena bangkrut. Sebab, deposito merupakan salah satu instrumen yang dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Baca juga: Bantu Nasabah Pastikan Simpanannya Sesuai Syarat Penjaminan, LPS Hadirkan Inovasi Kalkulator 3T

Sebagai informasi, LPS merupakan lembaga yang dibentuk pemerintah untuk melindungi kepercayaan masyarakat pada institusi perbankan. Lembaga ini berfungsi untuk menjamin simpanan nasabah walau bank tersebut ditutup atau bangkrut, serta turut menjaga stabilitas sistem perbankan.

Adapun bentuk simpanan yang dapat dijamin LPS di antaranya adalah tabungan, deposito, giro, sertifikat deposito, dan bentuk lain yang sejenis dengan ini.

LPS juga telah meng-cover berbagai bank, mulai dari bank umum, Bank Perkreditan Rakyat (BPR), hingga Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) yang beroperasi di seluruh wilayah Indonesia.

Agar dana yang disimpan di bank dijamin oleh LPS, nasabah harus memenuhi syarat 3T, yakni dana tercatat dalam pembukuan bank, tingkat bunga simpanan yang diterima nasabah tidak melebihi tingkat bunga penjaminan LPS, dan tidak melakukan tindakan yang merugikan bank, misalnya kredit macet.

Untuk membantu nasabah memastikan simpanannya terjamin, LPS pun mengembangkan simulasi bertajuk “Kalkulator 3T LPS”.

Simulasi kalkulator 3T LPS.KOMPAS.com/Imalay Naomi L Simulasi kalkulator 3T LPS.

Aplikasi simulasi tersebut dapat digunakan nasabah untuk mengetahui lebih lanjut apakah simpanannya telah memenuhi syarat 3T LPS atau tidak.

Nasabah dapat mengakses Kalkulator 3T LPS dengan mudah, kapan dan dimana saja, melalui laman resmi LPS.

Berdasarkan data LPS, total simpanan nasabah di bank yang bangkrut dan dilikuidasi LPS mencapai Rp 2,04 triliun pada periode Januari-September 2021. Dari total simpanan ini, sebesar 81,8 persen atau Rp 1,67 triliun dinyatakan layak bayar dan telah dibayarkan LPS kepada 263.533 nasabah bank.

Sementara itu, 18,2 persen atau Rp 370 miliar dari total simpanan milik 18.089 nasabah bank dinyatakan tidak layak bayar karena tidak memenuhi syarat 3T.

Melalui berbagai program sosialisasi, LPS mengimbau para nasabah agar lebih cermat dengan tawaran bunga tinggi atau tawaran lain, seperti iming-iming cashback yang ditawarkan oleh sejumlah bank.

Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai LPS, kamu bisa mengunjungi laman www.lps.go.id.


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com