Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RSPO: Masyarakat dan Industri Bisa Berkolaborasi dalam Industri Sawit

Kompas.com - 24/11/2021, 12:55 WIB
Ade Miranti Karunia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) menyatakan bahwa masyarakat dan perusahaan bisa berkolaborasi dalam industri sawit tanpa harus memusnahkan satu dengan yang lainnya.

Outreach & Engagement Manager RSPO Indonesia Margareth Naulie Panggabean menyatakan salah satu yang menjadi perhatian adalah upaya untuk melakukan konservasi orang utan di kawasan yang dikelola oleh anggota RSPO.

"Kami ingin menunjukkan kepada para pemangku kepentingan bahwa budidaya kelapa sawit berkelanjutan bersertifikat adalah solusi praktis dan realistis untuk tantangan dan kekhawatiran yang dihadapi industri kelapa sawit," ujar Outreach & Engagement Manager RSPO Indonesia Margareth Naulie Panggabean secara virtual, Rabu (24/11/2021).

Baca juga: Harga Sawit Tengah Cemerlang, Bagaimana Prospek Tahun Depan?

Dalam kesempatan itu, juga dilakukan pra-pelepasliaran habitat orang utan di pulau-pulau di dalam Gugus Pulau Salat.

CEO BOS Foundation Jamartin Sihite menyampaikan bahwa terdapat 98 orang utan yang telah menjalani tahap rehabilitasi pra-pelepasliaran di Gugus Pulau Salat. Dari jumlah tersebut, 34 orang utan telah dilepasliarkan kembali ke alam liar.

"Kami berterima kasih atas dukungan PT SSMS Tbk dan mitra globalnya yang telah membantu mendanai inisiatif yang sangat penting ini dan kami sangat berharap kunjungan virtual ini akan menarik lebih banyak pihak untuk bekerja sama dalam upaya menciptakan kelapa sawit yang lebih ramah lingkungan dan industri minyak sawit berkelanjutan yang juga mendukung konservasi orangutan di Indonesia," ujarnya.

Pebisnis sawit lainnya, CEO PT Bumitama Gunajaya Agro Lim Gunawan Hariyanto menuturkan, sebagai perusahaan yang berkomitmen untuk pengembangan kelapa sawit berkelanjutan, pihaknya berusaha untuk menjadi pemimpin industri dalam produksi minyak sawit yang bertanggung jawab, inklusif, dan adil.

Baca juga: Ekspor Sawit Kembali Bergairah, Naik Menjadi 2,7 Juta Ton pada Juli 2021

"Dalam upaya ini, kami berkolaborasi dengan para ahli, berbagai lapisan pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya untuk mengurangi hilangnya keanekaragaman hayati dan habitat alami, melindungi dan memulihkan layanan ekosistem bagi masyarakat lokal yang bergantung pada hutan untuk mata pencaharian mereka, dan meredam dampak perubahan iklim," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com