Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menghadapi Fed Tapering, Investor Perlu Lakukan Ini

Kompas.com - 25/11/2021, 07:30 WIB
Kiki Safitri,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Bank sentral Amerika Serikat resmi mengumumkan, Fed tapering akan dimulai awal Desember mendatang. Berbeda dengan yang terjadi pada tahun 2013, tapering atau program pengurangan pembelian aset kali ini berlangsung tanpa kejutan.

Freddy Tedja, Head of Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) mengungkapkan, dalam tapering ini, Fed akan mengurangi porsi pembelian aset sebesar 15 milar dollar AS setiap bulannya.

Program pembelian aset dari pasar finansial sebesar 120 miliar dollar AS per bulan yang telah dilakukan sejak awal pandemi, akan mulai dikurangi sebesar 15 miliar dollar AS setiap bulannya, sehingga tapering ini diperkirakan akan selesai pertengahan tahun 2022.

Baca juga: Setelah Tapering, Bagaimana Prospek Kinerja Reksa Dana?

“Sinyal ini telah diungkapkan oleh Chairman The Fed, Jerome Powell, sejak awal tahun sehingga pasar terlihat lebih antisipatif dan gejolak di pasar finansial dapat lebih diminimalkan,” ujar Freddy melalui siaran pers, Rabu (24/11/2021).

Menurut Freddy, selain komunikasi yang baik, hal positif lainnya yang dilakukan The Fed kali ini adalah menyampaikan dengan jelas, walaupun tapering mulai diimplementasi, kenaikan suku bunga belum akan dilakukan, setidaknya hingga proses tapering berakhir.

Di sisi lain, perbaikan situasi pandemi di Indonesia mendukung pemulihan ekonomi yang berkesinambungan.

Keseimbangan strategi penanganan pandemi yang terukur (pelonggaran aktivitas sosial diiringi dengan laju vaksinasi yang ditingkatkan) oleh pemerintah, cukup berhasil mendorong kinerja ekonomi.

Lalu bagaimana seharausnya sikap investor menghadapi Fed Tapering ?

Freddy bilang, hal pertama yang harus dilakukan oleh investor adalah mengevaluasi seluruh aset pada portofolio investasinya saat ini.

Baca juga: The Fed Umumkan Tapering, Bagaimana Dampaknya ke Pasar Indonesia?

 

Arah pasar yang bergerak positif saat ini bisa dimanfaatkan oleh para investor untuk mencari peluang investasi terbaik yang sesuai dengan profil risiko masing-masing investor.

Evaluasi portofolio investasi sangat penting dilakukan, minimal sekali dalam setahun, untuk melihat apakah imbal hasil investasinya sudah on track dengan tujuan keuangan yang hendak dicapai.

Pada masa awal pandemi, pasar cenderung bergerak volatil dan terkoreksi. Sedangkan saat ini, kondisi sudah membaik.

Selanjutnya, investor dapat memanfaatkan peluang investasi di pasar obligasi dan pasar saham yang menunjukkan tren pemulihan. Terakhir, setiap investor harus menentukan instrumen investasi yang paling sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com