Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Emas Melonjak seiring Kekhawatiran terhadap Corona Varian Baru

Kompas.com - 26/11/2021, 17:49 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Emas melonjak pada perdagangan Jumat sore, karena kekhawatiran tentang pukulan pada pemulihan ekonomi global menyusul penyebaran varian baru virus corona yang diidentifikasi di Afrika Selatan, mendorong investor beralih ke aset safe haven emas.

Di pasar spot Asia, emas melambung 0,9 persen menjadi di perdagangkan di 1.805,26 dolar AS per ounce pada pukul 09.51 GMT.

Emas berjangka AS juga melonjak 1,2 persen menjadi di perdagangkan di 1.805,20 dolar AS per ounce.

Baca juga: Menengok Tambang Emas Archi di Manado, Terbesar di Asia Tenggara

Varian yang menyebar di Afrika Selatan mungkin dapat menghindari respons kekebalan dan telah mendorong Inggris dan Uni Eropa untuk menghentikan perjalanan dari negara Afrika.

"Pasar khawatir varian baru ini dapat membebani ekonomi lebih kuat daripada varian Delta yang ditemukan tahun lalu dan ini telah mendorong beberapa permintaan safe-haven emas," kata analis Quantitative Commodity Research (QCR) Peter Fertig sebagaimana dikutip dari Antara, Jumat (26/11/2021).

Sementara itu, indeks dollar AS melemah 0,4 persem dari skala puncak 16-bulan awal pekan ini, mengurangi biaya emas untuk pembeli yang memegang mata uang lainnya. Imbal hasil obligasi AS 10-tahun yang dijadikan acuan juga melemah.

Pada basis mingguan, logam emas menuju minggu terburuk sejak 6 Agustus di tengah meningkatnya ekspektasi bahwa Fed dapat mengurangi pembelian asetnya dan menaikkan suku bunga pada laju yang lebih cepat.

Pengurangan stimulus dan kenaikan suku bunga cenderung mendorong imbal hasil obligasi pemerintah naik, meningkatkan peluang kerugian memegang emas tanpa bunga.

Michael Langford, direktur di penasihat perusahaan AirGuide, memperkirakan emas akan turun lebih jauh karena peluang Fed yang lebih tinggi untuk bertahan pada garis waktu penurunannya.

"The Fed tidak mungkin mengubah garis waktu taperingnya karena kebijakan moneter terkait erat dengan sentimen publik pemerintah bahwa setiap perubahan akan negatif bagi prospek pemilihan mereka, membatasi penurunan emas."

Di tempat lain, platinum turun 2,3 persen menjadi diperdagangkan di 972,67 dollar AS per ounce, sementara paladium turun 2,6 persen menjadi di perdagangkan di 1.812,28 dollar AS per ounce.

Fertig dari QCR mengaitkan penurunan paladium dan platinum dengan kekhawatiran bahwa varian baru dapat merusak konsumsi mobil serta permintaan untuk logam mulia yang digunakan dalam sistem pembuangan mobil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com