Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

30 Tahun Hadir di Indonesia, Yakult Berhasil Pasarkan 7 Juta Botol Per Hari

Kompas.com - 28/11/2021, 11:04 WIB
Imalay Naomi Lasono,
Sheila Respati

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Siapa tidak kenal dengan minuman probiotik dalam kemasan, Yakult. Produk minuman untuk kesehatan pencernaan asal Jepang tersebut dapat ditemukan dengan mudah di minimarket, swalayan besar, hingga warung-warung. Selain itu, Yakult juga dapat diperoleh dari ibu-ibu agen penjual yang kerap disebut Yakult Lady.

Tahun ini, Yakult genap 30 tahun hadir di Indonesia. Pada puncak perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-30 yang diselenggarakan secara virtual, Sabtu (27/11/2021), Presiden Direktur PT Yakult Indonesia Persada Hiroshi Kawaguchi mengatakan bahwa saat ini penjualan Yakult di Indonesia telah mencapai 7 juta botol per hari.

Pihaknya pun akan berupaya meningkatkan jumlah penjualan dan menghadirkan produk yang selalu segar.

“Kami beroperasi selama 30 tahun berkat dukungan masyarakat Indonesia. Sebagai bentuk terima kasih, kami akan meneruskan usaha untuk menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan bahagia,” ujarnya dalam acara tersebut.

Baca juga: Lowongan Kerja Yakult di Jakarta, Kudus, Probolinggo, sampai Samarinda

Sebagai informasi, Yakult merupakan minuman yang mengandung bakteri baik L casei Shirota strain dari kelompok Lactobacillus casei. Bakteri tersebut dapat menjaga kesehatan pencernaan. Dengan pencernaan yang sehat, sistem daya tahan tubuh pun akan bekerja dengan lebih optimal.

Senada dengan Hiroshi, Marketing Communication and Commercial Director Yakult Indonesia Antonius Nababan mengatakan bahwa dengan jumlah produk yang terjual saat ini, Yakult telah berhasil mengupayakan kesehatan masyarakat.

Ia pun membeberkan jumlah penjualan meningkat secara spesifik di masa pandemi Covid-19.

“Masyarakat semakin aware terhadap kesehatan. Sayangnya, jumlah itu masih kurang bila dibandingkan dengan jumlah penduduk,” katanya.

Namun, penambahan jumlah produk terjual bukan satu-satunya fokus Yakult. Antonius mengatakan pihaknya lebih mengutamakan berapa persen masyarakat bisa sehat dengan mengonsumsi Yakult dan menerapkan pola pencegahan penyakit sebagai kebiasaan hidup.

“Dengan terjual 7 juta produk per hari, berarti baru 3,5 persen masyarakat meminum Yakult setiap hari. Masih ada 5-15 persen masyarakat yang perlu mengadopsi kebiasaan minum Yakult setiap hari untuk menjaga kesehatan pencernaan,” ujar Antonius.

Baca juga: Rayakan HUT Ke-30, Ini Wujud Apresiasi Yakult untuk Masyarakat Indonesia

Hal itu menurutnya sesuai dengan ideologi dr Minoru Shirota yang menemukan L casei Shirota strain.

Pencernaan yang baik bisa membuat usia cukup panjang. Jadi, kami akan berusaha terus meningkatkan jumlah masyarakat yang sehat dengan pola preventif,” katanya.

Pada kesempatan tersebut, Antonius pun memaparkan cara Yakult memastikan produknya tetap segar dan terjaga mutunya hingga sampai ke tangan konsumen.

Produksi dilakukan di Indonesia. PT Yakult Indonesia Persada memiliki dua pabrik yang berlokasi di Sukabumi, Jawa Barat dan Ngoro Industrial Park, Mojokerto, Jawa Timur.

Pabrik di Sukabumi memiliki luas 5 hektare (ha), sedangkan pabrik di Mojokerto 5,25 ha. Keduanya terletak di kaki gunung sehingga memperoleh suplai air dengan kualitas dan kuantitas terjamin untuk proses produksi. Selain itu, produksi di pabrik juga sudah menerapkan standar ISO 22000:2018.

Halaman:


Terkini Lainnya

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com