Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Pemerintah Tak Berlakukan "Lockdown" Hadapi Varian Omicron

Kompas.com - 29/11/2021, 06:36 WIB
Ade Miranti Karunia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Virus Covid-10 varian baru, Omicron atau disebut B 11529 yang diduga berasal dari Afrika Selatan, kini telah menyebar ke-13 negara. Untuk mencegah menyebarnya virus tersebut ke Indonesia, pemerintah mulai melakukan pengetatan bagi warga negara Indonesia (WNI) dan warga negara asing (WNA) yang bepergian dari luar negeri.

Kenapa Indonesia tidak melakukan lockdown?

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan membeberkan alasan pemerintah tidak menerapkan penutupan akses secara penuh keluar masuk orang dari dalam dan luar negeri.

Menurut dia, lockdown tidak akan serta-merta langsung menyelesaikan masalah.

Baca juga: Cegah Omicron, WNI yang Baru Kunjungi Negara-negara Ini Wajib Karantina 14 Hari

"Kalau dari pengalaman kita, kami sepakat, kita sudah jauh lebih canggih daripada kejadian yang lalu. Kita mengawasi dengan cermat, saya kira sudah cukup bagus. Jadi kita mencari keseimbangan atau ekuilibriumnya," ucap Koordinator Penanganan PPKM wilayah Jawa-Bali ini dalam konferensi pers virtualnya, Minggu (28/11/2021) malam.

"Karena pengalaman lockdown itu juga tidak menyelesaikan masalah. Kita lihat saja banyak negara melakukan lockdown malah dapat serangan (virus) lebih banyak. Kita yang banyak melakukan pendekatan seperti PPKM itu akan lebih baik," lanjut Luhut.

Luhut memastikan, hingga saat ini, virus varian terbaru tersebut belum menyebar ke Tanah Air. Disinyalir bahwa virus Omicron bisa menurunkan efikasi vaksinasi virus corona yang disuntikkan kepada seluruh masyarakat secara global.

"Sampai hari ini, belum (ada ditemukan virus varian Omicron) di Indonesia. Ini baru dugaan-dugaan, jadi belum ada berita pasti. Jadi kita harus memegang data-data. Jadi semua keputusan dibuat pemerintah itu berbasis data, bukan berbasis katanya," ujar Luhut.

Ada kemungkinan, pemerintah akan mengevaluasi kebijakan pencegahan virus varian baru ini tidak lagi tiap pekan. Bisa juga dievaluasi tiap dua hari.

Baca juga: Termasuk Hongkong, WNA yang Singgah di 11 Negara Ini Dilarang Masuk RI

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com